Harga Burung Lovebird di Pamekasan Turun Drastis, Peternak Sebut Banyak Beralih ke Aduan Kicau
Harga bakalan atau anakan spesies burung jenis Lovebird kian menurun drastis di Pamekasan. Padahal, Lovebird memiliki popularitas yang tinggi.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Harga bakalan atau anakan spesies burung jenis Lovebird kian menurun drastis di Pamekasan.
Padahal, Lovebird memiliki popularitas yang tinggi dan banyak diminati.
Pemicu turunnya harga lovebird tersebut dikarenakan banyak pencinta burung lovebird di Pamekasan beralih ke aduan kicau lovebird.
Hal ini disampaikan oleh beberapa pegiat ternak burung dan pedagang Lovebird di Pamekasan.
• Setelah Imbang Lawan Madura United, Persebaya Hadapi Jadwal Padat, Djanur Fokus Angkat Mental Pemain
• Dindik Pamekasan: Guru dan Kepala Sekolah di Pamekasan Dapat Libur Ikut Kalender Pendidikan
"Harganya sekarang hancur. Turun drastis. Rata-rata turun Rp 200 ribu. Bahkan ada yang di bawah Rp 50 ribu juga harga jualnya," kata Wildan, seorang peternak burung lovebird di Pamekasan, Kamis (20/6/2019).
Menurut Wildan, sebelumnya harga satuan Lovebird bakalan atau yang baru menetas dengan kualitas sedang berkisar di angka Rp 150 ribu-200 ribu.
Seiring berjalannya waktu, harga turun menjadi Rp 30-45 ribu per ekor pada kurun waktu yang tak lama.
Harga tersebut terus anjlok dengan angka Rp 30 ribu per ekor untuk jenis Lovebird standard.
"Sekarang ini malah harganya cuma Rp 30 ribu per ekor. Malah turun, hasilnya minim. Kalau harga di pasaran yang beredar kayak begini paling mentok tawaran Rp 40 ribu saya lepas per ekor untuk jenis Lovebird standard," keluhnya.
Sedangkan menurut Riski (41), peternak Lovebird lainnya juga menambahkan, merosotnya harga anakan tersebut memang memiliki banyak sebab.
Satu di antaranya karena banyak pecinta burung lovebird yang beralih ke kicau dari pada ke ternak burung yang mementingkan warna.
Namun meski demikian, Riski mengaku pembeli relatif tetap.
"Kini banyak peternak burung Lovebird hanya untuk kicauan saja. Stoknya banyak, tapi pembelinya tidak begitu tinggi. Jadi, para penjual terus menurunkan harga supaya laku," jelas Riski.
• Ingin Kembangkan Potensi Desa Blaban Pamekasan, Dosen Unira Ciptakan Alat Pengolahan Keripik Ubi
• Wisata Petik Batik Bakal Dibangun di Pamekasan, Bupati Baddrut: Ini Berbeda, Bukan Soal Alam Semesta
"Peternak makin banyak, lovebird makin banyak. Sekarang para peternak banyak yang kebingungan mau menjual hasil ternakannya kemana. Sementara pembeli bakal milih yang lebih murah,” sambung dia.
Berdasar pantauan TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), di pasar burung 17 Agustus Pamelasan, harga Lovebird nangsi, olive, dan lutino MM, yang tadinya berada di kisaran Rp 600 ribu - 750 ribu kini anjlok menjadi Rp 150 ribu-200 ribu.
Sementara Lovebird ijo standar atau josan, pastel kuning dan hijau, yang awalnya dijual Rp 300 ribu - 400 ribu turun menjadi Rp 30 ribu - 110 ribu per ekor.