Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Warga Kedungkumpul Lamongan Gelar Sedekah Bumi dan Rebutan Uang

Warga Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan Jawa Timur puluhan tahun mempertahankan tradisi sedekah bumi dibarengi dengan ritual

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
surya/Hanif Manshuri
Warga Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan Jawa Timur puluhan tahun mempertahankan tradisi sedekah bumi dibarengi dengan ritual menebarkan uang ke warga. 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Warga Desa Kedungkumpul, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan Jawa Timur puluhan tahun mempertahankan tradisi sedekah bumi dibarengi dengan ritual menebarkan uang ke warga yang datang di acara tersebut.

Setiap setahun sekali atau tepatnya pada bulan Syawal rutin diperingati. Sementara menebar uanh dipercaya masyarakat sekitar sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat berupa kesehatan, hasil panen yang melimpah serta terhindar dari bencana.

Ritual rebutan uang dilakukan warga di lokasi yang dipercaya sebagai bekas pertapaan Sunan Giri, lokasi ini juga terdapat sebuah makam tua atau punden.

Menurut ketua panitia pelaksana Purwanto mengatakan, ritual sebar uangb ini dihadiri oleh ratusan warga di empat dusun Desa Kedungkumpul.

"Tradisi ini sudah ada sejak puluhan tahun, ya tujuannya sedekah bumi," kata Porwanto.
Udikan - udikan uang, kata Purwanto, disambut warga masyarakat. Kalau boleh dikatakan momen rebutan uang yang paling seru.

"Ada suasana meriah dan kegembiraan yang lebih," katanya Tribunjatim.com.

Kebiasaannya Ditegur Fadel Islami, Putri Sulung Muzdalifah Bongkar Percakapan dengan Ayah Sambung

Diterjang Angin, Rumah dan Kandang Warga Pamekasan Madura ini Rata dengan Tanah

Boy William Ceritakan saat Dirinya Hampir Meninggal 3 Kali, Melaney Ricardo Kaget: Yang Bener?

Tak hanya anak - anak, orang tua juga larut dalam merebut uang. " Kan ada keseruannya," kata Purwanto.

Suasana kemeriahan ritual undik-undikan pun tambah meriah, dengan adanya pagelaran wayang kulit. Wayang kulit yang isi ceritanya, para manusia diingatkan agar senantiasa hidup rukun dan tolong menolong antar sesama.

"Jadi selain ada ritual membagikan uang koin dan kertas dengan cara di sebar, dalam sedekah bumi ini kami selaku panitia juga mempersembahkan pagelaran wayang kulit," kata Porwanto.

Pagelaran wayang itu mempunyai nilai filosofis yang luar biasa. Ada juga ajaran untuk hidup rukun dan menolak kerusuhan apapun bentuknya.

Sebelum acara ditutup, warga yang sudah sejak pagi hari mengelar ritual sedekah bumi tersebut. Berdoa secara bersama yang dipimpin oleh seorang ulama di desa setempat.

Dalam doanya seluruh warga yang hadir menolak segala bentuk kerusuhan yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia.

"Seperti deklarasilah, menolak kerusuhan," katanya.

Serta masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi oleh beberapa kelompok yang dianggap dapat memecah belah persatuan.

"Tadi juga ada doa bersama untuk bangsa Indonesia," tegasnys.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved