Banyak Rantai Distribusi, LPG Bersubsidi di Pulau Bawean Gresik Tembus Rp 27.000/Tabung
Mahalnya harga LPG bersubsidi di Pulau Bawean menjadi polemik bagi calon anggota DPRD Gresik.
Penulis: Sugiyono | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Mahalnya harga LPG bersubsidi di Pulau Bawean menjadi polemik bagi calon anggota DPRD Gresik. Seharusnya bisa sama merata seperti harga bahan bakar minyak yang disarankan oleh pemerintah.
Selama ini harga LPG bersubsidi 3KG di Pulau Bawean bisa tembus Rp 27.000/tabung.
Padahal kalau di Kota Gresik harga LPG di masyarakat hanya sekitar Rp 18.000/tabung. Sehingga ada selisih Rp 9.000/tabung.
• Kampung Markisa di Kota Gresik, Menjadi Kampung Wisata di Tengah Kota
Mahalnya LPG bersubsidi tersebut menjadi perhatian Musa, calon anggota DPRD Gresik tersebut menilai bahwa harga LPG tersebut masih terlalu mahal. Sebab, idealnya sama dengan harga LPG bersubsidi di Kota Gresik.
Menurut Musa, mahalnya harga LPG bersubsidi di Pulau Bawean bisa ditekan, sehingga tidak sampai membebani masyarakat yang ada di kepulauan Bawean.
"Kalau terlalu mahal bisa membebani masyarakat. Padahal itu LPG bersubsidi, seharusnya lebih murah," kata Musa, Senin (24/6/2019).
• Bakti Religi, Polres Gresik Bersih-Bersih Masjid dan Makam Wali
Dari biaya operasional yang sangat mahal tersebut, Musa mengharapkan bisa ditekan lebih murah. Di antaranya dengan menggunakan jasa kapal Giliyang.
"Truk bisa langsung masuk ke kapal, sehingga bisa menekan biaya transportasi. Akhirnya, harga bisa sama di Gresik kota yaitu kisaran Rp 18.000/tabung," katanya.
Sementara, Mujib, pengelola badan usaha milik desa (Bumdes) Daun, Kecamatan Sangkapura, mengatakan bahwa harga LPG bersubsidi 3KG di toko-toko dari Bumdes dijual dengan harga Rp 27.000/tabung.
"Harga ini sudah di masyarakat. Kita sudah pastikan harga segitu di masyarakat, jadi tidak ada yang jual lebih dari itu," kata Mujib.
Lebih lanjut, Mujib menjelaskan bahwa mahalnya LPG bersubsidi 3KG di Pulau Bawean karena banyak biaya jasa transportasi.
Mulai biaya kirim naik ke kapal, kemudian biaya kapal, dan biaya turun dari kapal.
"Kemudian biaya kirim ke toko-toko. Belum termasuk asuransinya di kapal. Jadi wajar kalau biaya LPG di Bawean itu mahal," imbuhnya.