57 Pemohon SIM di Polres Blitar Dapat Bonus Layanan Potong Rambut Gratis, Sempat Dikira Aturan Baru
Satuan Lalu Lintas Polres Blitar, selalu bikin inovasi. Orang mengantre untuk mengurus/perpanjang SIM diberi layanan potong rambut gratis.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Satuan Lalu Lintas Polres Blitar, selalu bikin inovasi.
Jika lebaran kemarin, membuat Pos Pantuan Lebaran dengan mengecat posnya, dengan berbagai Avanger.
Namun, kali ini ia kembali membuat masyarakat, merasa terlayani.
Tak hanya memberlakukan SIM gratis, mulai SM C, A dan B, namun juga memanjakan masyarakat.
• Mau Urus Akta Perkawinan di Surabaya? Kini Bisa Lewat Handphone Cuman 15 Menit, Simak Caranya!
Yakni, di saat orang mengantre untuk mengurus SIM atau memperpanjang SIM-nya, mereka diberi pelayanan potong rambut gratis.
Praktis, hal itu tak disia-siakan para pemohon SIM, bahkan sampai mengantre juga.
"Kami kaget, kok ada potong gratis di polres, ya kami langsung minta potong. Kebetulan rambut saya juga panjang. Kalau bisa, tak hanya sehari, tapi ya sering-sering lah karena bisa menghilangkan kejenuhan saat mengantre," ujar Agus Sugianto (39), warga Desa Slorok, Kecamatan Doko, yang Senin (01/7) itu langsung memperjangan SIM C.
• HUT Polri, Samsat Mojokerto Gratiskan Pembuatan SIM Bagi Warga Yang Lahir Tanggal 1 Juli
Karena gratis, maka tukang potong yang bernama Murni, pria berusia 40 tahun itu sampai kewalahan.
Namun demikian, pria asal Madura ini masih bisa melayaninya, hingga berakhir pukul 12.00 WIB. Total, yang dipotong sebanyak 57 orang.
"Meski banyak yang saya potong, namun karena saya biasa, ya nggak capek. Apalagi, ini melayani warga, yang gratis, maka membuat kami bersemangat," ujar Murni, yang biasa mangkal di Pasar Wlingi, dan sudah lama jadi langganan potong rambut para polisi.
• Satlantas Polrestabes Surabaya Hadiahi SIM C Gratis untuk Warga yang Lahir 1 Juli, Simak Syaratnya!
Keberadaan tukang potong rambut itu, semula sempat membuat para pemohon SIM dikira ada aturan baru dari Polres Blitar, kalau mengurus SIM harus berambut pendek.
Seperti yang dituturkan Wagiran (46), warga Desa Popoh, Kecamatan Selopuro. Sebab, ia rambutnya panjang.
Namun begitu tahu, kalau ada tukang potong rambut gratis, yang didatangkan petugas, ia juga minta rambutnya yang panjang cukup dirapikan.
• Penasaran dengan Penghasilan Tetap Perangkat Desa Berdasarkan UU? Simak Nominalnya Berikut Ini!
"Hanya lima menit, wong cuma merapikan saja. Warga ya senang karena pulang dapat SIM gratis, juga rambut jadi rapi dan gratis pula," ujarnya.
Mengapa ujian teori dan praktek itu dijadikan atensi? Menurut Amirul, kebanyakan angka kecelakaan di jalan raya itu karena salah satunya akibat faktor kelalaian.
Misalnya, mereka itu kurang bisa mengendalikan emosinya sehingga sering kali melanggar.
"Contohnya, saat didahului pengendara lainnya, ia merasa panas dan berusaha mendahului kembali. Karena tak bisa mengendalikan emosinya, akhirnya rawan menimbulkan kecelakaan bagi dirinya, dan orang lain," pungkas pria asal Madura ini. (Surya/Imam Taufiq)