Heboh Temuan Batu Bata Kuno di Bekas Aliran Lahar Kelud di Kediri, Diduga Struktur Bangunan Candi
Heboh Temuan Batu Bata Kuno di Bekas Aliran Lahar Kelud di Kediri, Diduga Struktur Bangunan Candi.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Warga menemukan tumpukan batu bata kuno yang diduga struktur bangunan candi di lokasi galian tanah uruk Dusun Wangkalkerep, Desa Karangtengah, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Batu bata kuno itu ada yang masih utuh dan sudah dalam kondisi hancur. Batu bata itu banyak terserak di sekitar lokasi penemuan.
Riyanto dari Tim Damar Panuluh pemerhati situs purbakala menyebutkan, struktur batu bata yang ditemukan diduga sangat luas. Namun sayang pihak pemda masih kurang cepat memberikan responnya.
• Tahanan Narkoba Menikah di Masjid Polres Kediri, Prosesi akad Nikah Bikin Keluarga Menangis
• Waspadai Pelaku Begal di Malam Hari, Pemuda Kediri Ini Nyaris Jadi Korban, Ditolong Petugas Patroli
• Warga Kediri Tewas Setelah Motornya Dihantam Bus Jaya Utama Indo di Tuban, Simak Kronologinya
"Hanya petugas dari kecamatan dan desa yang sudah memberi respon termasuk dari aparat TNI dan Polri juga sudah cek ke lokasi," ungkap Riyanto kepada Tribunjatim.com, Rabu (3/7/2019).
Riyanto berharap dengan ditemukannya artefak tersebut bisa diselamatkan oleh masyarakat ataupun pemerintah desa.
Sehingga dikemudian hari bakal berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat bila dijadikan tempat wisata religi.
"Melestarikan benda purbakala juga sebagai bentuk eling (ingat) dengan peninggalan leluhur dan juga mendoakan arwah semua leluhur kita," tambahnya.
Dari temuan artefak tersebut juga bisa dijadikan sarana kerukunan antar umat beragama sehingga kedamaian dan rasa saling toleransi terajut mulai dari masyarakat tingkat bawah untuk menjaga NKRI.
Menyusul penemuan itu, untuk sementara penggalian tanah uruk di lokasi penemuan telah dihentikan. Namun sayang sudah banyak batu bata yang ditemukan dalam kondisi hancur.
Kebetulan lokasi penemuan berada di bekas aliran lahar Gunung Kelud serta berada di pinggir Sungai Konto. Lokasinya sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Jombang.
Riyanto berharap temuan batu bata kuno segera ditindaklanjuti dengan penelitian dari petugas BPCB sehingga dapat diketahui latar sejarahnya. "Dugaan kami tempat ini merupakan tempat pemujaan dan bisa berupa candi," jelasnya.
Temuan tumpukan batu bata kuno ini awalnya ditemukan di lahan milik Komsin. Namun areal penemuan juga meluas di lahan sekitar aliran lahar Sungai Konto.
Danramil Kandangan Kapten Mulyono telah melihat langsung keberadaan batu bata yang diduga bagian dari bangunan candi. Di lokasi penemuan telah dipantau anggota Babinsa dan Babinkamtibmas.