Fokus pada Persoalan Anak, Wali Kota Risma Minta DP5A Dampingi Anak yang Terlibat Video Pengeroyokan
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memerintahkan DP5A tangani kasus video viral pengeroyokan anak perempuan di Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memerintahkan DP5A tangani kasus video viral pengeroyokan anak perempuan di Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini nampaknya mengambil langkah serius untuk menangani kasus video pengeroyokan di Surabaya, yang beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun mengatakan, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meminta pihaknya melakukan pendampingan kepada kepada seluruh anak yang terlibat video viral tersebut.
• Khawatir Alami Trauma, Pemkot Surabaya Beri Dampingan Psikologis 9 Anak Kasus Video Pengeroyokan
"iya ibu memang minta didampingi, semua secara keseluruhan, ibu kan dengan masalah anak kan tidak main-main, sangat perhatian," ucapnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Selasa (9/7/2019).
Sehingga, ucapnya, pihaknya akan memberikan pendampingan psikologi kepada seluruh anak yang terlibat.
Karena, dikhawatirkan mereka mengalami trauma yang dapat mempengaruhi masa depan mereka sebagai generasi penerus bangsa.
"jadi dicek keseluruhan, pendampingan psikolog, dengan hypnotherapy, trauma healing biar mereka gak ingat lagi, kan masa depan masih panjang. mereka semua punya cita-cita. mereka juga mungkin gak menyangka akan jadi seperti ini," lanjutnya menambahi.
• Kebohongan Galih Ginanjar Terkuak Lagi, Sonny Septian Suami Fairuz A Rafiq Ungkap Bukti Pertemuannya
Hal serupa juga pernah disampaikan Kabag Humas Pemkot Surabaya, M. Fikser beberapa waktu lalu.
Menurut Fikser, Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini memang menaruh perhatian besar kepada persoalan anak dan sosial di Kota Surabaya.
"Karena konsentrasinya kepada persoalan anak-anak, kepada persoalan sosial. Jadi konsentrasi ibu yang besar itu kepada SDM, pendidikannya, kesejahteraannya," ucap Fikser, kepada TribunJatim beberapa waktu yang lalu.