Faisal Basri Ajak Kilas Balik Sejarah, Ingatkan Soal Kejayaan Maritim Nusantara Era Majapahit
Indonesia sebagai negara maritim harusnya mengandalakan laut untuk jadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Indonesia sebagai negara maritim harusnya mengandalakan laut untuk jadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan oleh Pakar Ekonomi Nasional Faisal Basri saat menghadiri acara Economic Update di Spazio Tower Intiland Surabaya.
Faisal Basri mengajak masyarakat melihat kembali bagaimana maritim Indonesia berjaya di era kerajaan, utamanya Majapahit.
• Pakar Ekonomi Nasional Sebut Indonesia Berpotensi Hadapi Krisis, Singgung Soal Industri Manufaktur
Zaman Majapahit punya 400 armada kapal besar. Dimana kapal paling besar yang dimiliki kerajaan itu masih lebih besar dari kapal Portugis.
"Kapal paling besar yang dimiliki Indonesia jaman Majapahit dulu masih lebih besar dari kapal milik Protugis. Bahkan kapal Portugis yang paling besar masih kalah dengan kapal Kerajaan Majapahit," paparnya.
Kemudian Faisal Basri membandingkan dengan kapasitas maritim Indonesia era kontemporer saat ini.
Menurutnya Indonesia saat ini lebih sibuk membangun infrastruktur darat. "Sekarang Indonesia lebih sibuk bangun jalan tol. Padahal kapasitas maritim kita lebih besar sebagai negara kepulauan," jelasnya.
• Faisal Basri Bongkar Geliat Ekonomi Indonesia Pasca Pilpres 2019, Sebut Makin Defisit
Menurut Faisal Basri, laut Indonesia harus menjadi andalan pembangunan infrastruktur. Karena, laut merupakan pusat perdagangan, "hampir 90 persen proses ini bergantung pada laut," imbuhnya.
Indonesia sebagai negara maritim diharapkan Faisal basri bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Ia mengajak seluruh elemen untuk kembali melihat kejayaan masa kerajaan-kerajaan dimana kapasitas maritim menjadi andalan.
"Kita harus liat bagaimana Indonesia sebagai negara kepulauan maritim. Harus ingat istilah nenek moyangku seorang pelaut," paparnya.