Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

MPLS SMAM 2 Surabaya, Kenalkan Ekskul Batik ke Siswa Baru hingga Bikin Catatan Kegiatan Lewat Blog

Inilah masa pengenalan lingkungan sekolah di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Kenalkan ekskul batik hingga bikin catatan kegiatan lewat personal blog

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/HABIBUR ROHMAN
MALAM DINGIN - Untuk memperkenalkan ekstra kurikuler sekolah, 488 siswa baru baru diajari menggambar dan membatik dengan memanfaatkan malam dingin (tanpa perlu dipanaskan) di area sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Senin (15/7/2019). Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau disebut juga Forum Ta'aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) pada perguruan Muhammadiyah ini dilakukan secara serentak dari SD, SMP dan SMA dengan tema " Unity in Creativity". 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dikemas SMA Muhammadiyah 2 Surabaya dengan mengenalkan ekstrakurikuler di sekolahnya.

Bertemakan Unity In Creativity serta menggunakan aplikasi dan teknologi untuk mengeksplorasi kreativitas siswa melalui ekskul membatik.

Berbeda dengan teknik membatik biasanya, membatik yang dilakukan 488 siswa baru dalam pembukaan MPLS menggunakan teknik malam dingin.

Jika pada umumnya, membatik menggunakan lilin panas, kali ini, SMAM 2 mengenalkan kepada siswa-siswi baru proses membatik menggunakan media lilin malam dingin dengan warna colet atau kuas.

SMA Muhammadiyah X Surabaya Buka MPLS di Bioskop, Siswa Baru Diajak Nonton Film Buatan Komunitas

Kelebihan dari penggunaan lilin dingin ini yaitu praktis, mudah, dan tidak berbahaya bagi siswa.

Menuru Hilmy Yavi, sie acara MPLS pemilihan lilin malam dingin ini karena umum masih jarang digunakan dalam proses pembatikan.

Acara membatik ini dikerjakan secara kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 15-17 orang.

MPLS SMAM 2 dikatakannya, mencoba menerapkan teknologi 4.0 dengan membuat aplikasi khusus untuk hari pertama siswa baru.

"Mengusung tema kreativitas dan teknologi sekaligus, maka kami menggunakan aplikasi berbasis android untuk mencatat kehadiran peserta selama 5 hari MPLS. Memudahkan kerja panitia dan lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Dinas Pendidikan Kota Blitar Melarang Kegiatan Bully-bullyan di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Tak hanya mengandalkan kreativitas siswa, menurut Esa Febrianto, Ketua IPM SMAM 2, ada semangat, paperless dan plasticless atau kegiatan ramah lingkungan yang dilakukan dengan meminimalisir penggunaan kertas dan plastik.

Misalnya ke kantin dengan membawa kotak makan kosong menggantikan penggunaan plastik bungkus dan tiap panitia menggunakan mengenakan tanda pengenal LED.

Dengan daya rendah, id card panitia tersebut jadi terlihat menarik dan futuristik karena dapat menampilkan nama sekaligus jabatan dalam kepanitiaan pada satu benda berukuran 15x 2 sentimeter tersebut.

"Kemudian dalam penugasanpun peserta diminta untuk menulis jurnal kegiatan mereka selama MPLS dalam personal blog masing-masing yang bisa diakses seluruh peserta dan panitia," lanjutnya. (Surya/Sulvi Sofiana)

MPLS 2019, SMA Negeri di Surabaya Siapkan Pembentukan Karakter Siswa Lewat Kegiatan Luar Sekolah

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved