Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Telusuri LGBT di Tulungagung, Dindik Jatim Temukan Gejalanya di Pelajar SMP

Pemkab Tulungagung saat ini tengah menelusuri fenomena Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) di kalangan pelajar Tulungagung.

Shutterstock
Ilustrasi Gay 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkab Tulungagung saat ini tengah menelusuri fenomena Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) di kalangan pelajar Tulungagung.

Pada penelusurannya, Pemkab Tulungagung melalu Dinas Pendidikan menemukan fakta mengejutkan.

Sebagaimana disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Hudiyono, pada Surya, Jumat (26/7/2019), pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Tulungagung, guna melakukan penelusuran.

"Ternyata di jenjang SMA SMK justru tidak ditemukan. Yang ditemukan malah di kalangan SMP," kata Hudiyono.

(Talkshow Kesehatan Remaja di Malang, Siswa SMP Diminta Waspadai LGBT)

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setdaprov Jatim ini menyebut bahwa temuan ini menjadi evaluasi baik bagi pemerintah khususnya di bidang pendidikan.

Hudiyono menyebut pihaknya segera melakukan koordinasi hingga jenjang sekolah guna melakukan tindak lanjut. Baik pada siswa maupun pada lingkungan siswa.

"Kita tindak lanjuti hal ini dengan serius. Sampai ke tingkat sekolah. Adanya temuan ini kita lihat sisi baiknya untuk pencegahan lebih awal, bahwa ternyata ada missed pendidikan karakter," ucap Hudiyono.

"Butuh dilakukan penguatan agar bisa lebih merasuk ke benak dan hati anak-anak," tandas Hudiyono.

Menurutnya, pendidikan karakter tidak hanya dilakukan dalam bentuk penyampaian materi di kelas saja. Melainkan juga penyampaian materi di kegiatan yang lain.

Misalnya dengan memperbanyak kegiatan bersifat religius seperti salat berjamaah, kegiatan kerohanian, kemudian juga kegiatan olahraga dan juga pramuka.

"Kegiatan preventif dengan penguatan pendidikan karakter harus lebih banyak dilakukan. Siswa harus banyak diajak salat jamaah, kegiatan pramuka, dan pengenalan diri itu sifatnya penting sekali," tambahnya.

(UPDATE Kasus Mayat Tanpa Kepala dalam Koper, Indikasi Pembunuh Berkelompok, hingga Isu Motif LGBT)

Lebih lanjut dikatakan Hudiyono, ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya penyimpangan orientasi seksual di kalangan pelajar.

Faktor pembinaan diri yang kurang maksimal, kurangnya awarness dari keluarga, dan juga adanya permasalahan dalam diri anak yang akhirnya berujung pada penyimpangan perilaku seksual.

Selain itu dikatakan Hudiyono LGBT juga bisa disebabkan karena fastor eksternal.

Misalnya saja karena lingkungan yang tidak baik. Yang membuat pelajar coba-coba atau juga dikarenakan akibat tekanan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved