Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Blitar
UPDATE Kasus Mayat Tanpa Kepala dalam Koper, Indikasi Pembunuh Berkelompok, hingga Isu Motif LGBT
FAKTA-FAKTA Terbaru terkait kasus mutilasi guru honorer tanpa kepala terungkap, mulai dari teknik pembunuhan hingga indikasi motivasi. Simak:
Penulis: Ignatia | Editor: Melia Luthfi Husnika
FAKTA-FAKTA Terbaru terkait kasus mutilasi guru honorer tanpa kepala terungkap, mulai dari teknik pembunuhan hingga indikasi motivasi. Simak selengkapnya.
TRIBUNJATIM.COM - Kasus guru honorer asal Kediri yang dimutilasi terus dikembangkan.
Budi Hartanto (28) adalah guru honorer yang jasadnya ditemukan di dalam koper di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, pihak penyidik telah lakukan pemeriksaan belasan orang yang berkaitan dengan penemuan mayat dalam koper di Blitar.
Ia menyebut, sejauh ini sudah ada sedikitnya 13 orang yang telah diminta keterangan.
Secara spesifik, Frans Barung tidak bisa menjelaskan, siapa saja identitas 13 orang itu.
• Postingan Terakhir Instagram Guru Honorer Dimutilasi, Sempat Tulis Soal Menunggu, Kini Dibanjiri Doa
• Update Kondisi Terkini Ani Yudhoyono, Beda Respons AHY-Ibas Saat Sang Ibu Bahas Penyesalan Terungkap

Ia juga tidak bisa menyebutkan, siapa saja sosok yang memiliki kemungkinan besar menjadi terduga pelaku pembunuhan.
"Kami sudah mintai keterangan pada 13 orang, iya tadi ketambahan satu jadi 13 orang," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Namun, ungkap Frans Barung, mereka yang dimintai keterangan oleh penyidik adalah orang-orang yang terbilang dekat dengan korban.
Dan, orang-orang yang berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung dengan korban beberapa hari sebelum korban ditemukan tewas.
• Indikasi Baru dari Polisi, Pembunuhan Guru Honorer Dilakukan Kelompok, Buang Mayat Tak Bisa Sendiri
"13 orang itu adalah mereka yang terbilang dekat dan mereka yang terbilang terakhir berkomunikasi dengan si korban," lanjutnya.
Terbaru, Barung mengatakan ada dugaan pembunuhan dilakukan tidak sendiri.
Ada dugaan pembunuhan seorang guru honorer dilakukan secara berkelompok.
"Ada indikasi juga pelaku pembunuhan dilakukan secara berkelompok," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Dugaan itu, lajut Frans Barung, diperkuat karena lokasi ditemukannya mayat dalam koper yang adalah pria guru honorer asal Kediri itu, berada di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar.
