Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Moeldoko Sebut Koalisi 'Plus-plus', Pengamat CSIS: Politisi Beradu Siasat 'Siapa Menipu Siapa'

Bagaimana tanggapan Pengamat Politik CSIS tentang pernyataan Moeldoko yang sebut bisa jadi ada 'koalisi plus-plus' pasca TKN dibubarkan?

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Adi Sasono
Tayangan Youtube Kompas TV
Setelah TKN resmi bubar, Pengamat Politik Senior CSIS J Kristiadi berpendapat para politisi kini sedang beradu siasat 'siapa menipu siapa'. 

TRIBUNJATIM.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, sebelumnya sempat menyebut soal koalisi 'plus-plus' untuk mengganti Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang resmi bubar, Jumat (26/7/2019).

Moeldoko menjelaskan, koalisi 'plus-plus' ini terdiri dari mantan anggota TKN dan mantan anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN). 

Pengamat Politik CSIS J Kristiadi menanggapi pernyataan Moeldoko dengan menjelaskan para politisi kini sedang beradu siasat 'siapa menipu siapa'.

Moeldoko Sebut Koalisi Plus-plus, Politikus PKS: Wajar Nasdem Bereaksi Megawati & Prabowo Bertemu

Hal itu diungkapkan Kristiadi saat menjadi narasumber dalam program acara 'Sapa Indonesia Malam' di Kompas TV, Jumat (26/7/2019).

"Kalau dibahasakan secara awam begitu, koalisi 'plus-plus' yang dibilang oleh Pak Moeldoko sebagai salah satu petinggi di TKN, itu akan jadi seperti apa sih?" tanya pembawa acara.

Menurutnya, jika saja koalisi baru, alangkah baiknya ada hubungannya dengan kepentingan rakyat.

"Kalau menurut saya yang paling penting itu kalau dilihat harus dari sisi kepentingan rakyat apa, itu dulu," jawab Kristiadi.

Terlihat jelas di mata Kristiadi bahwa pertemuan-pertemuan para elite politik ini sulit disimpulkan lantaran tidak blak-blakan diungkapkan apa tujuannya.

Jokowi Akan Bubarkan TKN Sore Ini: Ada Peluang Muncul Koalisi Baru Hingga Tanggapan Moeldoko

"Karena apa, bagi saya pertemuan-pertemuan sekarang ini sangat sulit disimpulkan, ini baru hipotesis, semua ngarang-ngarang ini," kata Kristiadi.

"'Oh ada koalisi gabungan, oh di sini ada sedikit keretakan di koalisinya Pak Jokowi', dan sebagainya. Itu semua kan baru analisa kita ini," imbuhnya.

Namun, bagi Kristiadi para pelite politik saat ini sedang beradu siasat yang ia sebut 'siapa menipu siapa'.

"Ini sebetulnya kita baru mencermati para politisi elite yang dipilih rakyat ini sekarang baru melakukan adu siasat, adu cerdik, dalam bahasa populernya, siapa menipu siapa, gitu kira-kira," terangnya.

J Kristiadi menggunakan istilah 'menipu' karena ia memperhatikan banyak elite politik yang mengatakan hal tidak seusai fakta atau hal yang tidak benar demi kebaikannya sendiri.

TKN Bakal Bubar, Moeldoko Sebut Mantan BPN Bisa Saja Gabung Diganti Koalisi Plus-plus: Bisa Jadi

"Anda pakai kata menipu ya?" tanya pembawa acara sambil tertawa.

"Loh, bukan, menipu itu begini, mengatakannya tidak benar demi kebaikan mereka, mudah-mudahan demi kebaikan rakyat," jawab Kristiadi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved