Perangi Stunting, Dinkes Kota Batu Dorong Ibu-ibu Muda Beri ASI Eksklusif pada Anak
Dinas Kesehatan Kota Batu mendorong ibu-ibu muda untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi guna memerangi angka stunting.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Dinas Kesehatan Kota Batu mendorong ibu-ibu muda untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi guna memerangi angka stunting.
Dinas Kesehatan Kota Batu mencatat, ada 20 persen balita yang menderita stunting dari 15.000an jumlah balita yang ada di Kota Batu.
Sekretaris Dinkes Kota Batu, Sri Rahati menganggap, jumlah tersebut termasuk angka yang cukup tinggi.
"Survei stunting ini dilakukan oleh relawan pada tahun 2019 dan dikatakan cukup tinggi oleh Kementerian Kesehatan," ucapnya saat ditemui SURYAMALANG.COM (TribunJatim.com Network), Selasa (30/7/2019).
• Demi Urai Kemcaetan, Dishub Kota Malang akan Pasang ATCS, Teknologi Pengatur Waktu Lampu Lalu Lintas
• Penyebab Retaknya Hubungan hingga Arema FC Putus Kerja Sama dengan Munich X, Tak Sesuai Harapan?
Maka dari itu, Dinkes Kota Batu akhirnya mencari penyebab tingginya angka stunting tersebut.
Dinkes Kota Batu akhinya melakukan kerja sama dengan Poltekes Malang untuk melakukan kegiatan bulan timbang.
Dari giat itulah, Dinkes Kota Batu baru mengetahui, jika angka stunting yang tinggi disebabkan oleh kualitas asupan makanan yang kurang kepada anak.
"Jadi anak ini kurang keanekaragaman makanan bergizi. Seharusnya mereka mendapatkan gizi seimbang sesuai program Isi Piringku," terangnya.
• Lurah Desa Tulungrejo Ajak Masyarakat Jadikan Kota Batu sebagai Penghasil Bawang Putih
• Launching Pokdarwis, Sutiaji Sebut Kali Rolak Punya Potensi Jadi Ikon Wisata di Kota Malang
Dalam memerangi stunting ini, Dinkes Kota Batu kini sedang giat melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Seperti melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan ASI, yang diadakan dua kali dalam seminggu di setiap kantor kecamatan.
Sosialisasi itu diberikan oleh Dinkes Kota Batu kepada calon ibu, maupun ibu muda.
"Saat ini, kami menargetkan 80 persen dari total 3.000an ibu muda di Kota Batu agar mau menyusui anaknya. Saat ini masih 75 persen, tinggal 5 persen ini harus kami upayakan," ujarnya.
Dalam sosialisasi itu, Sri Rahati selalu mengampanyekan tentang pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan tanpa pemberian makan.
• Jelang Arema FC Vs Persib Bandung, Milomir Seslija Bongkar Hal yang Diwaspadai dari Maung Bandung
Menurutnya, ASI dapat mencegah stunting, asal diberikan terus menerus selama dua tahun.
"Saat ini banyak para ibu muda yang enggan untuk menyusui bayinya, alasannya simpel, yang pertama takut merusak bodinya, yang kedua banyak yang sibuk karena urusan pekerjaan," ujarnya.