Berawal dari Pesan Whatsapp, Ayah Gadis Remaja di Surabaya Berhasil Bongkar Cerita Pilu Pencabulan

Penulis: Ignatia
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Whatsapp dan pelaku pencabulan

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah kasus pencabulan kembali terjadi lagi.

Kali ini kasus tersebut terjadi di Surabaya, Jawa Timur.

Seorang remaja yang masih di bawah umur terlibat sebuah pergaulan yang membuatnya terjerumus ke dalam pengalaman pahit yang berakhir merenggut masa depannya.

Melibatkan seorang warga di daerah Benowo Tegal, Surabaya dan seorang gadis SMA di bawah umur.

Kisah Gadis Pemberani asal Surabaya, Ponsel Dijambret Kejar Pelaku dan Menabraknya Hingga Terjungkal

Cerita Pelaku Mengenal Korban

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil menangkap pelaku pencabulan anak dibawah umur.

Pelakunya MH (22) warga Jalan Benowo Tegal Surabaya.

Pria muda ini awalnya memang ingin menjalin hubungan.

Sehingga, pelaku memang tidak lain dan tidak bukan adalah orang terdekat dengan korban.

Muslimin Hamzah, pelaku pencabulan di Surabaya. (SURYA/MOHAMMAD ROMADONI)

Korbannya, CPA (16) warga Surabaya yang masih berstatus pelajar SMA di bawah umur.

Cerita diawali dengan perkenalan antara pelaku dan korban selama sepekan.

Kemudian, lebih dari satu pekan lamanya pelaku mengenal korban.

Mereka memutuskan untuk menjalin asmara hingga terjadilah persetubuhan di bawah umur.

Saat keduanya semakin dekat, rupanya pelaku mulai menginginkan kehormatan korbannya.

Pelaku Pencabulan di Kota Madiun Tidak Bisa Bebas, MA Hukum Lima Tahun Penjara

Ilustrasi pencabulan (Youtube)

Janji dan Modus Korban

Terlibat cinta yang masih seumur jagung, pelaku menginginkan untuk segera melakukan perbuatan asusila

Akhirnya, pelaku pun mengakui bahwa ia memaksa korbannya untuk berhubungan.

Hal itu disampaikan oleh Kanit PPA AKP Ruth Yeni kemudian.

Pihaknya menjelaskan bahwa pelaku memaksa korbannya berhubungan intim seperti suami dan istri.

Dengan tipu dayanya pelaku membujuk korban agar menuruti keinginannya dengan janji akan menikahinya.

2 Tahun Dibui Akibat Pencabulan, Saipul Jamil Menangis Saat Ditanya Keuangannya oleh Billy Syahputra

Ilustrasi menikah (Shutterstock)

Lokasi Kejadian

Setelah korban tertipu dengan bujukan pelaku MH, korban pun akhirnya juga tidak bisa mengelak.

TKP kejadian pun dilakukan di rumahnya sendiri, tepatnya di ruang tamu.

"Pelaku melakukan persetubuhan terhadap anak di bawah umur di kursi sofa ruang tamu rumah korban," ujarnya seperti yang dikutip dari Surya.co.id (TribunJatim.com Grup), Selasa (28/8/2018).

Tersangka Pencabulan 4 Bocah di Surabaya Ditangkap, Polisi Temukan Chat Pelaku dengan Anak-anak Lain

Semuanya Terbongkar dari Pesan di Whatsapp

Setelah melakukan perbuatan tersebut, korban pun tak berbicara kepada kedua orang tua.

Pihak kepolisian akhirnya membongkar bahwa semua kejadian itu terbongkar lantaran sebuah pesan di Whatsapp.

Kepolisian menceritakan bahwa kasus ini terbongkar setelah percakapan di Whatsapp terjadi.

Ayah korban disebut mengetahui percakapan anaknya dengan pelaku di WhatsApp.

Ilustrasi Whatsapp (Surya)

Pesan itu dikirim ke ponsel milik korban.

Pesan yang muncul adalah pesan singkat yang mengarah kepada tindakan mesum.

Mengetahui hal itu, orangtua korban tidak terima.

Mereka pun melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Surabaya.

Cerita Awal Perkenalan Pelaku Pencabulan dengan Korbannya, Semuanya Berawal dari Nomor Telepon

"Pelaku lebih dari dua kali melakukannya dengan korbannya. Hal itu dilakukan pelaku di rumah korban dalam kondisi sepi," ungkap orangtua korban.

Menurut dia, meski tidak ada paksaan namun pelaku diduga melakukan intimidasi merayu korbannya sehingga terjadi kasus persetubuhan dibawah umur ini.

Bermodal Rayuan Klise di Sosmed, Pencabulan Guru Freelance Terkuak dari Keluhan Korban di Bawah Umur

Pihak Orang Tua Meminta Pihak Dokter Untuk Mengantisipasi Trauma

Kasus pencabulan yang dilakukan pelaku terhadap korban CPA ini pun membuat orang tua korban khawatir dengan trauma yang dialami korban.

Guna mengantisipasi adanya trauma, saat ini anggota PPA Polrestabes Surabaya masih mendampingi korban untuk memulihkan kondisi psikisnya.

Remaja hamil (Mothering)

Pasca kekerasan seksual terhadap korban pihak kepolisian dan orang tua korban tak tinggal diam untuk mengantisipasi trauma.

Mereka telah bekerjasama dengan dokter spesialis kandungan untuk mencegah adanya hal yang tidak diinginkan.

Dari keterangan dokter disebutkan bahwa dari tubuh korban tidak ditemukan indikasi kehamilan.

"Dokter tidak menemukan tanda indikasi kehamilan terhadap korban," ucapnya. 

2 Tahun Dibui Akibat Pencabulan, Saipul Jamil Menangis Saat Ditanya Keuangannya oleh Billy Syahputra

Berita Terkini