TRIBUNJATIM.COM - Ketua PBNU, Saifullah Yusuf, mendampingi beberapa kiai sepuh Jawa Timur bertemu Presiden Joko Widodo di Istana, Rabu (27/9/2018) lalu.
Pertemuan tersebut digelar sebagai tindaklanjut dari agenda yang telah dirancang sebelumnya.
"Ini bukan pertemuan mendadak. Sudah direncanakan jauh-jauh hari," kata Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf saat dikonfirmasi dari Surabaya.
Pertemuan itu telah dibahas sejak pertemuan di Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah di Pasuruan.
• Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019, Mulan Jameela: Gantengnya Capresku!
• Detik-detik Wafatnya Soeharto, Sepotong Pizza dan Ingin Hadap Kiblat Serta Minta Anak Tidak Dendam
Pondok ini jadi tuan rumah pertemuan para pengusaha muda santri Mei lalu.
Untuk diketahui, Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah, diasuh oleh KH Idris Hamid, satu di antara kiai sepuh Jawa Timur.
Kiai Idris Hamid juga turut hadir di Istana.
Selain Kiai Idris Hamid, datang juga dalam pertemuan itu KH Anwar Manshur (Rois Syuriyah PWNU Jatim, juga Pengasuh Pesantren Lirboyo), dan KH Anwar Iskandar pengasuh pesantren Al Amin Kediri.
Lainnya adalah Pj Rois Aam Syuriyah PBNU KH Miftahul Achyar, KH Mutawakkil Alallah, KH Dr Ahmad Fahrur Rozi, dan KH Athoillah Anwar.
Sebelumnya, pada pertemuan di Bayt Al Hikmah, Presiden Jokowi hadir memberikan arahan terkait pengembangan usaha di lingkungan pesantren.
Dalam perkembangannya, program usaha di lingkungan pesantren ini berjalan.
Meski tak dipungkiri, memang ada beberapa persoalan.
Dalam beberapa hal, katanya, kegiatan-kegiatan dari program tersebut malah mengalami hambatan karena berbagai sebab.
"Jadi (pertemuan) ini merupakan tindak lanjut dari acara yang dihadiri Pak Presiden Jokowi," kata Gus Ipul.
"Tadi kiai-kiai menyampaikan terkait perkembangan agenda yang beberapa waktu lalu digagas dan diketahui oleh Presiden di Ponpes Bayt Al Hikmah itu," lanjut pria yang juga menjadi Wakil Gubernur Jatim ini.
Menurut Gus Ipul, para kiai menjelaskan kepada presiden terkait kurang memadainya SDM, pembiayaan, serta beberapa hal lain yang dianggap bisa membantu berjalannya program ini.
"Nah hambatan-hambatan itu yang dilaporkan para kiai ke beliau," jelas Gus Ipul.
Para kiai, lanjut Gus Ipul, berharap agar agenda serta program pengembangan usaha di lingkungan pesantren ini dapat dukungan presiden.
"Itu yang tadi dibicarakan. Lainnya soal perlunya terus menjaga kerukunan antarumat, utamanya di tahun politik ini," tambah Gus Ipul. (bob)