Ternyata Ini Empat Cara Dimas Kanjeng Taat Pribadi Mendapat Banyak Pengikut Setia

TRIBUNJATIM.COM - Dimas Kanjeng Taat Pribadi memiliki Padepokan di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Para pengikutnya pun tak hanya datang dari kota Probolinggo saja, namun dari luar kota Probolinggo juga.

Ternyata ini cara Dimas Kanjeng menghimpun para pengikutnya.

1. Memajang foto-foto Dimas Kanjeng bersama para pejabat, TNI, Polisi dan orang-orang terpandang di padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo Jawa Timur.

Terdapat banyak foto yang memperlihatkan Dimas Kanjeng Bersalaman dengan Jokowi dan Terlihat Juga Jusuf Kalla Berada di Belakang Jokowi.

Ada juga foto Dimas Kanjeng bersama Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-15, Sofyan Djalil, Panglima TNI Gatot Nurmayanto dan masih banyak lainnya.

Hal tersebut dilakukan agar banyak orang yang percaya pada Dimas Kanjeng dan menjadi pengikutnya.

2. Terkenal karena video penggandaan uang tersebar di dunia maya.

Sebelum tersandung kasus penipuan dan dugaan pembunuhan, Dimas Kanjeng terlebih dulu dikenal masyarakat karena dipercaya dapat menggandakan uang berkat video yang diunggah di youtube.

Meski terlihat tak masuk akal, namun tetap banyak orang yang percaya dan membayar mahar agar menjadi pengikutnya.

3. Para pengikut mendapat benda-benda ajaib dari Dimas Kanjeng.

terdapat beberapa benda yang diberikan Dimas Kanjeng kepada para pengikutnya. Seperti Bulpoin Laduni, dapur ATM, dan kantong emas.

Bulpoin Laduni adalah bolpoin ajaib yang disebut-sebut bisa membuat pemakainya bisa menulis dan bicara dalam tujuh bahasa tanpa belajar.

Sedangkandapur ATM adalah kotak berisi kertas bertuliskan huruf Arab dan selembar uang asli.

Dari kotak tersebut dipercaya akan mengeluarkan uang yang tidak akan pernah habis.

JIka Kotak ATM mengeluarkan uang, kantong berwarna merah ini disebut-sebut berisi emas yang jika diambil akan bertambah terus dan tidak pernah habis.

4. Pengikut dijanjikan mendapat uang yang berlipat ganda dari uang mahar

Untuk menghimpun banyak pengikut, Dimas Kanjeng mengiming-imingi uang mahar yang diberikan padanya akan kembali berkali-kali lipat.

Meski banyak harta dan uang para pengikut yang tak kembali, tak sedikit para pengikut Dimas Kanjeng mengikhlaskan dan menganggap jika harta dan uangnya digunakan sebagai shodaqoh padepokan.