Kenapa Praktek Parkir Liar di Jembatan Suramadu Masih Ada?
Keresahan pengguna jasa parkir saat mengunjungi jembatan Suramadu terulang kembali.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Keresahan pengguna jasa parkir saat mengunjungi Jembatan Suramadu terulang kembali.
Seperti hasil temuan di lapangan bahwa masih banyak praktek parkir liar yang terjadi.
Setelah dikonfirmasi terkait masalah ini, Kadishub Kota Surabaya menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan tindakan.
"Kita hampir tiap hari melakukan penindakan berupa tindak pidana ringan (tipiring). Kalau Kepolisian mau menahan mereka, penjara tidak cukup," ungkap Irvan Wahyu, Kadishub Kota Surabaya seusai press conference di Humas Pemkot Surabaya kepada TribunJatim.com, Kamis (16/02/2017).
Namun beberapa kasus menemukan, parkir liar kerap menggunakan karcis lama lalu mengubah tarif menjadi lebih mahal.
Cukup simpel caranya, yaitu dengan mencoret angka awal lalu merubahnya menggunakan spidol.
"Kita sudah cek kemarin dan tadi pagi, tapi tidak ada. Tapi kita sudah follow up dengan turun kelapangan langsung dan melakukan penjagaan," jelasnya.
Permasalahan ini berawal dari seorang pengendara roda dua menerima parkir bertarif Rp 3000.
Setelah dilihat lebih jeli, ternyata angka 3 pada tiket parkir tersebut hasil ubahan dengan spidol dari tarif sebenarnya yang cuma Rp 1000.