Kecelakaan Bus Pariwisata
Rombongan Guru SDN Jimbaran Wetan Sempat Nginap di Telaga Sarangan
Rombongan berangkat pada Sabtu (25/2/2017) pukul 08.00 WIB. Tujuan pertama ke Telaga Sarangan Magetan dan menginap sehari di sana.
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan Surya, Irwan Syairwan
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Duka mendalam juga sangat terasa di rumah keluarga besar almarhum Suwandi, salah satu korban kecelakaan maut bus Solaris Jaya, di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2017), di Desa Wonokasian, Wonoayu, Sidoarjo.
Keluarga besar Suwandi kehilangan tiga anggota keluarganya, yaitu Suwandi, Icha (anak Suwandi), dan Ria Resbana (adik ipar).
Suwandi adalah mantan kasek Jimbaran Wetan yang pindah ke SDN Jimbaran Kulon. Enam tahun sudah, Suwandi menjabat di Jimbaran Wetan.
Kakak Suwandi, H Jaffar Sodiq, menuturkan rombongan berangkat pada Sabtu (25/2/2017) pukul 08.00 WIB. Tujuan pertama ke Telaga Sarangan Magetan dan menginap sehari di sana.
"Dari Sarangan, Minggunya menuju ke Karanganyar, kemudian pulang. Tak disangka peristiwa ini terjadi. Kami sekeluarga benar-benar kehilangan," imbuh Jaffar.
Menurut Jaffar, Suwandi berangkat bersama istri, anak, dan adik iparnya. Kabar terakhir yang diterima keluarga, istri Suwandi (Iin) juga mengalami luka berat dan sedang dirawat di rumah sakit setempat.
"Kami dapat kabar 13.30 WIB. Langsung saya suruh anghota keluarga berangkat ke sana," ungkapnya.
Kasek SDN Wonoayu 1 Hariono, salah satu kolega Suwandi menyatakan, sosok Suwandi merupakan guru yang cekatan.
SDN yang dipimpinnya selalu mengalami perkembangan signifikan, baik dari sisi akademik maupun manajerial.
"Sebelum di Jimbaran Wetan, kawan saya Suwandi menjabat di SDN Lambangan. Beliau mesti menjabat cukup lama karena tenaganya memang sangat dibutuhkan. Di Lambangan menjabat tujuh tahun, sementara di Jimbaran Wetan menjabat enam tahun," tukas Hariono.
Tak hanya memimpin sekolah, Suwandi pun aktif di berbagai organisasi mulai dari PGRI Sidoarjo hingga menjadi ketua kelompok tani di Desa Wonokasian, Wonoayu.
"Saya kehilangan sahabat sekaligus rekan kerja yang hebat," ucapnya.