Begini Suasana SDN Jimbaran Kulon Sidoarjo Pasca Kecelakaan Bus di Tawangmangu

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sundah Bagus Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setelah adanya kabar bus yang membawa rombongan guru-guru SDN Jimbaran Wetan bersama Kepala Sekolah SDN Jimbaran Kulon, Sidoarjo mengalami kecelakaan dan masuk jurang di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, suasana Sekolah Dasar tersebut terlihat sepi dari Kegiatan Belajar Mengajar, Senin (27/2/2017).

Halaman dan lapangan Sekolah Dasar Negeri itu juga sepi.

Di halaman sekolah terlihat bendera yang dipasang setengah tiang.

Ada juga beberapa sepeda motor yang terparkir di samping ruang guru.

Sepintas, terdapat anak-anak murid yang tidak berseragam bermain di sekitar lapangan sekolah.

Menurut keterangan Ismail, staf Tata Usaha SDN Jimbaran Kulon mengatakan, jika sekolah mengumumkan kepada murid-muridnya yang kelas 1 sampai kelas 5 untuk belajar di rumah.

Baca: Masa Berkabung Pasca Kecelakaan Maut di Tawangmangu, SDN Jimbaran Wetan Lakukan Doa Bersama

Sedangkan kelas 6 masuk seperti biasa untuk menjalani try out, namun dijadwalkan untuk pulang lebih awal.

"Yang kelas kecil diberi kebijakan untuk belajar di rumah, sedangkan yang kelas besar diadakan try out tapi dijadwalkan untuk pulang lebih cepat", jelas Ismail, staf Tata Usaha (TU) SDN Jimbaran Kulon, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.

Setelah bertugas menjaga try out, para guru melawat ke rumah masing-masing korban kecelakaan.

"Abis menjaga try out tadi, sebagian dari kami langsung menuju ke rumah duka untuk melawat, sebagian lagi menyusul habis ini", imbuh Ismail.

Kecelakaan rombongan guru yang melibatkan kepala sekolah SDN Jimbaran Kulon, hingga meninggal dunia terjadi di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (26/2/2017).

Rombongan guru tersebut menghadiri acara pisah sambut kepala sekolah yang lama dengan kepala sekolah yang baru di daerah Tawangmangu.