Kecelakaan Bus Pariwisata
Masa Berkabung Pasca Kecelakaan Maut di Tawangmangu, SDN Jimbaran Wetan Lakukan Doa Bersama
Pagi tadi, seluruh guru berserta murid SDN Jimbaran Wetan menggelar doa bersama pasca musibah yang menimpa mantan kepala sekolah beserta guru mereka.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM, SURABAYA - Pagi tadi, seluruh guru berserta murid SDN Jimbaran Wetan menggelar doa bersama pasca musibah yang menimpa mantan kepala sekolah beserta guru mereka, Senin (27/2/2017).
Doa bersama tersebut dipimpin oleh Sudirman, UPT Pendidikan Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.
Saat doa dipanjatkan, suasana berubah menjadi penuh haru.
Sejumlah guru dan murid tidak bisa menahan tangis saat mendoakan para korban.
Ayat-ayat suci terucap oleh seisi ruangan kelas SDN Jimbaran Wetan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebuah bus Solaris Jaya mengalami kecelakaan karena bus yang membawa rombongan guru SDN Jimbaran Wetan tersebut masuk ke jurang di Tawangmangu, Karanganyar, Minggu (26/2/2017).
Baca: Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Bupati Sidoarjo Turut Berbela Sungkawa
Suwandi, mantan Kepala Sekolah SDN Jimbaran Wetan menjadi korban meninggal dalam kejadian nahas tersebut.
Selain Suwandi, kecelakaan maut itu juga menewaskan Zuhro, Kepala Sekolah SDN Jimbaran Wetan yang baru.
Dalam rombongan bus dari Sidoarjo ini membawa 29 penumpang dan menewaskan 7 orang.
Kecelakaan tersebut menjadi luka mendalam untuk lingkungan sekolah dan warga Jimbaran Wetan.
"Kami hari ini menggelar doa bersama, diantaranya para guru dan murid SDN Jimbaran Wetan," jelas Sudirman.
Bahkan seluruh warga Jimbaran Wetan memasang bendera setengah tiang sebagai bentuk prihatin akan musibah tersebut.
"Sebagai bentuk prihatin, warga sekitar juga memasang bendera setengah tiang," tuturnya