Postingan Evelyn Setelah Tangisi Aming, Ini Orang yang Pertama Kali Disebutnya
Kuasa hukum Evelyn, Henry Indraguna, menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan lantaran Evelyn sudah tidak sanggup menahan kesedihan.
Tak jelas apa alasan Aming, tapi, ada laporan KDRT dalam gugatan cerai yang dialamatkan Aming.
Evelyn Nada Anjani sendiri mengaku bingung ketika ditanya tentang dugaan kekerasan dalam rumah tangganya dengan Aming Sugandhi.
"Saya kaget. Yang saya hadapi sama suami saya percekcokan dalam rumah tangga biasa itu saja sih," ungkapnya saat menggelar jumpa pers di kantor kuasa hukumnya, Henry Indraguna, di Belleza, Permata Hijau, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2017).
Evelyn juga menjelaskan bahwa dalam rumah tangganya tak pernah terjadi kekerasan fisik ketika ia dan Aming bertengkar.
"Kalau itu enggak ada. Tidak ada (KDRT). Tidak ada," kata Evelyn, yang menikah dengan Aming di Bandung pada 4 Juni 2016 lalu.
Setelah menyatakan hal itu, Evelyn tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya lalu masuk ke sebuah ruang.
Dari luar terlihat ia menangis. Kuasa hukumnya berusaha menenangkan perempuan yang berprofesi sebagai disc jockey (DJ) itu.
Tak lama kemudian, Evelyn meninggalkan lokasi konferensi pers. Ia tampak masih tersedu.
Kuasa hukum Evelyn, Henry Indraguna, menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan lantaran Evelyn sudah tidak sanggup menahan kesedihan.
"Iya, jadi dia memang hari ini sedang drop, shock, dia tahu sudah digugat dia telepon saya suaranya drop. Makanya pas presscon tadi sudah enggak konsen karena dia sangat mencintai Aming," kata Henry.
Sebelumnya diberitakan, Aming mendaftarkan permohonan cerai terhadap Evelyn di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2017).
Kuasa hukum Aming, Devy Waluyo, menolak mengungkap hal yang mendorong Aming mengajukan permohonan cerai itu.
Namun, Jarkasih dari Humas PA Jakarta Selatan mengatakan, di dalam berkas permohonan cerai Aming disebutkan adanya dugaan KDRT.
Dikonfirmasi tentang hal itu, Devy menegaskan pihaknya hanya akan membuka penyebab perceraian itu dalam persidangan. Menurut Devy, tidak etis bila mengungkapnya kepada publik.