Top 5 Nasional
Mulai dari Ramai Kasus E-KTP, Hingga Kontrak Ernest Prakasa Yang Tak Diperpanjang Tolak Angin
Fakta baru terungkap tentang pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), saat menyinggung Surat Al Maidah ayat 51.
TRIBUNJATIM.COM - Berikut adalah berita nasional terpopuler Rabu (8/3/2017).
1. Ramai Kasus E-KTP, 2 Tahun Lalu Ahok Pernah Ungkap Cerita Mengejutkan di Depan Ratusan Polisi
Sidang perdana kasus korupsi mega proyek E-KTP akan segera dimulai.
Tentu yang membuat kasus ini menarik perhatian publik lantaran akan keluarnya “nama-nama besar” dalam persidangan sebagaimana yang pernah diungkapkan Ketua KPK," Semoga tak ada guncangan."
Meski belum ada "pernyataan" resmi tentang siapa saja yang dimaksud, baru-baru ini beredar "screenshoot" di aplikasi media sosial yang berisi nama politisi terkait kasus E-KTP.
Sebut saja Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, dan--ini yang paling menarik perhatian--Gubernur DKI Nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Semua langsung membantah. Ganjar misalnya, berspekulasi tentang motif politik di balik masalah itu. "Mungkin hawa politiknya tinggi," tuturnya.
Pun demikian dengan Ahok. Saat ditanya wartawan belum lama ini, ia mengatakan, ketika masih menjadi anggota Komisi II DPR RI dia merupakan orang yang paling keras menolak proyek pengadaan KTP elektronik atau e-KTP.
Ahok mengatakan hal itu untuk mengomentari isu yang menyebutkan dia ikut menerima dana dari pengadaan e-KTP.
"Saya paling keras menolak e-KTP. Saya bilang pakai saja bank pembangunan daerah, semua orang mau bikin KTP pasti ada rekamannya kok. Ngapain habisin Rp 5 triliun."
Baca: Kontrasepsi dari Daun Akan Dipasarkan, Ini Kelebihannya
2. Josefina: Pak Ahok Tahu Arti Surat Al Maidah 51 dari Gus Dur
Fakta baru terungkap tentang pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), saat menyinggung Surat Al Maidah ayat 51.
Gara-gara pernyataannya tersebut Ahok sekarang menjadi terdakwa kasus penistaan agama.
Pengacara terdakwa kasus dugaan penodaan agama Ahok mengungkapkan kliennya mengetahui arti Al Maidah ayat 51 dari Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Ahok mengetahui arti ayat tersebut saat Gus Dur berkunjung ke Bangka Belitung pada 2007.
Saat itu, Ahok tengah maju menjadi calon gubernur Bangka Belitung.
"Kemudian yang paling penting lagi Pak Ahok mengetahui arti surat Al Maidah ayat 51 dari Gus Dur," ujar pengacara Ahok, Josefina A Syukur di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017).
3. Tolak Angin Bersikap, Kontrak Ernest Prakasa tak Diperpanjang
Kicauan komika Ernest Prakasa di Twitter mengenai ulama asal India, Zakir Naik tak hanya memancing emosi netizen, namun juga berdampak terhadap kontrak kerjanya dengan PT Sido Muncul, selaku prosuden Tolak Angin.
Imbas dari kicauan tersebut, PT Sido Muncul tampaknya tak lagi memperpanjang kontrak Ernest sebagai brand ambassador produk Tolak Angin.
Melalui akun Twitternya, @Tolakangin mengunggah 6 poin menanggapi kicauan Ernest tersebut.
4. Penumpang Ojek Online Ngaku Dibentak dan Ditendang Petugas Karena Melintasi Jalur Presiden Jokowi
Diberhentikan orang tak dikenal saat naik ojek online, membuat cerita penumpang satu ini menjadi viral.
Bukan orang biasa, Grahita Disti Pramesthie bercerita bahwa yang memberhentikannya merupakan seorang polisi.
Kaget, panik, hingga tangan gemetar.
Kejadian tersebut betul-betul terjadi secara tiba-tiba.
Dikala dirinya dibonceng driver ojek online, tiba-tiba saja ada yang berteriak.
Menyuruh berhenti dengan cara yang membahayakan.
Cerita itu dibagikannya lewat akun Facebook pribadi pada 6 Maret 2017 lalu.
Sampai saat ini, postingan itu sudah 1.908 kali dibagikan dan mendapat 1.500 like.
Banyak netizen yang geram dan tak menyangka akan sikap dari orang yang diduga merupakan polisi tersebut.
5. Beredar Lembar Dakwaan Kasus E-KTP yang Menyebut Namanya, Apa Kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo?
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, membantah terlibat dugaan korupsi penerapan KTP elektronik atau e-KTP tahun anggaran 2011-2012.
Ganjar menepis kabar yang menyebutkan dirinya menerima suap saat masih menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI, tatkala perkara korupsi itu muncul.
Hal itu disampaikan Ganjar saat ditemui wartawan seusai mengikuti acara Rembuk Integritas bersama KPK, di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Selasa (7/3/2017) siang.
"Sudah (pernah) saya jelaskan (kepada KPK), tidak benar (saya menerima suap), saya (siap) dikonfrontasi," ungkapnya.
(Tribunnews.com)