Siapa Saja 13 Sosok Perempuan yang Menginspirasi Anak Kecil dalam Google Doodle Hari Ini?
Tiap slide doodle Google menunjukkan sang 13 tokoh sedang menggeluti profesinya didampingi seorang anak perempuan.
TRIBUNJATIM.COM - Google menampilkan sebuah doodle khusus di laman utamanya dalam rangka memperingati International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional.
Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Baca: Hari Perempuan Internasional, Google Beri Inspirasi Perempuan Kecil Lewat Doodlenya
Doodle dimaksud berupa slideshow gambar kartun mengenai sejumlah tokoh perempuan dunia dan berbagai pencapaiannya.
Tiap slide menunjukkan sang tokoh sedang menggeluti profesinya didampingi seorang anak perempuan.
Seolah ingin membimbing si anak agar kelak bisa melakukan pencapaian serupa.
Berikut adalah 13 perempuan-perempuan yang menjadi inspirasi dalam Doodle Google hari ini, Rabu (8/3/2017):
1. Lotfia ElNadi

Lotfa ElNadi adalah seorang penerbang perempuan Mesir yang lahir pada tahun 1907.
Dia adalah perempuan Afrika sekaligus Arab pertama yang mendapat lisensi pilot.
2. Ida B Wells

Lahir di Amerika pada tahun 1862 di Amerika adalah penggerak perempuan yang berpengaruh di masanya.
Ida adalah perempuan Afrika-Amerika yang berperan dalam memimpin Gerakan Hak-hak Sipil dan juga seorang jurnalis, editor, sosilogis, dan feminis.
3. Ada Lovelace

Dilahirkan dalam keluarga bangsawan tahun 1815, Ada juga adalah seorang penulis dan matematikawan Inggris.
Ada adalah perempuan sekaligus programmer pertama di dunia yang berperan dalam penciptaan algoritma komputer modern saat ini.
4. Sally Ride

Sally Ride adalah seorang fisikawan dan astonot Amerika yang lahir di Los Angeles.
Dia bergabung bersama NASA di tahun 1978 dan menjadi perempuan Amerika pertama di luar angkasa pada 1983.
"Bintang-bintang tidak terlihat lebih besar, tapi mereka memang terlihat lebih terang. Aku selalu tertarik pada sains, dan aku tahu untukku, sains lebih bagus menjadi karir jangka panjang daripada tenis" adalah kutipan terkenal darinya.
5. Lina Bo Bardi

Arsitek asal Brasil yang lahir di Italia tahun 1914 ini mengabdikan hidupnya untuk potensi sosial dan budaya dalam arsitektur dan desain.
Satu dari bangunannya yang terkenal adalah Museum Seni Sao Paulo.
6. Cecilia Grierson

Cecilia dikenal sebagai dokter perempuan pertama di Argentina yang mendapat gelar medisnya setelah bekerja sebagai guru.
Perempuan kelahiran Buenos Aires tahun 1859 ini juga berperan saat wabah epidemik kolera melanda Argentina.
Tindakan kurang menyenangkan yang dialami selama bersekolah medis membuatnya sangat militan memperjuangkan hak kaum perempuan di Argentina.
7. Frida Kahlo

Perempuan yang lahir tahun 1907 ini adalah pelukis kenamaan di tanah kelahirannya, Meksiko dan menjadi simbol kecantikan.
Lukisannya yang mengambarkan perjuangan perempuan dan tradisi Meksiko diakui secara internasional.
8. Miriam Makeba

Perempuan yang dijuluki 'Mama Afrika' ini sudah terpaksa mencari pekerjaan dari kecil akibat kematian ayahnya.
Sukses di Amerika sebagai penyanyi dan meraih Grammy, Miriam aktif dalam perjuangan hak asasi dan menentang poltik apartheid di negara asalnya, Afrika Selatan.
Presiden Nelson Mandela mengatakan bahwa musiknya menginspirasi tentang rasa yang kuat dari harapan dalam diri kita semua.
9. Olga Skorokhodova

Lahir dari petani miskin di Ukraina tahun 1911, ilmuwan perempuan ini kehilangan penglihatan dan pendengarannya di usia lima tahun.
Namun hal itu tidak membatasi dirinya menjadi peneliti di bidang komunikasi dan mengedukasi anak-anak yang buta-tuli.
10. Halet Cambel

Pernah menolak undangan bertemu Adolf Hitler, Halet adalah seorang arkeologis asal Turki.
Halet juga menjadi perempuan Muslim pertama yang berkompetisi di Olimpiade Berlin tahun 1936.
11. Lee Tai-young

Lahir tahun 1914 di wilayah yang sekarang disebut Korea Utara, Lee adalah seorang pengacara dan hakim perempuan pertama Korea.
Pernah dipenjara tahun 1977, Lee sepanjang karirnya berjuang untuk hak-hak perempuan dan mendirikan pusat bantuan hukum pertama di tanah kelahirannya.
12. Rukmini Devi Arundale

Penari dan koreografer asal India ini menghidupkan kembali bentuk tari klasik India Bharatanatyam di panggung seni meskipun dianggap tidak sopan di era 1920-an.
Dia tampil dalam daftar '100 Orang yang Membentuk India" di India Today dan aktif di bidang kesejahteraan dan hak-hak binatang.
13. Suzanne Lenglen

Hanya kalah 7 kali sepanjang karirnya, Suzanne adalah juara tenis asal Prancis dalam 31 kejuaraan pada tahun 1914 hingga 1926.
Di usia ke-15, dia berhasil menjadi juara termuda di Kejuaraan Utama meskipun mengidap asma kronis.
Media Perancis menyebutnya La Divine atau 'Istimewa'.