Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Longsor Maut di Ponorogo

Longsor Ponorogo, Kementerian Sosial Salurkan Bantuan Rp 1,34 Miliar

Sisanya disiapkan untuk santunan ahli waris korban meninggal atau hilang sejumlah masing-masing Rp15 juta dan maksimal Rp 5 juta untuk korban

Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Dwi Prastika
Surya/Rahadian Bagus
Kondisi longsor di Ponorogo pada Sabtu Pagi (1/4/2017) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kementerian Sosial menyalurkan bantuan sosial senilai Rp1,34 Miliar bagi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Bantuan tersebut langsung diserahkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi bencana, Minggu pagi (2/4/2017).

Rinciannya, Rp 832 juta berupa bantuan logistik, terdiri dari paket lauk pauk, family kid , food ware, selimut woll, matras, tenda gulung, tenda keluarga dan sandang paket.

Sementara sisanya disiapkan untuk santunan ahli waris korban meninggal atau hilang sejumlah masing-masing Rp15 juta dan maksimal Rp 5 juta untuk korban luka.

Baca: Data Terbaru, 27 Orang Dinyatakan Hilang dan 21 Rumah Tertimbun Longsor Ponorogo

"Sesaat setelah kejadian, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi," ucap Khofifah, Minggu (2/4/2017).

Tidak hanya dari wilayah Ponorogo, kata Khofifah, namun juga dari wilayah sekitar seperti Probolinggo, Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Magetan, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun.

Selain Tagana, juga dikerahkan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Ngebel.

Khofifah mengatakan, Tagana yang dikerahkan bertugas mendirikan sekaligus mengelola dapur umum lapangan guna memenuhi kebutuhan logistik korban bencana serta relawan.

Dari data sementara Kemensos, hingga kini masih ada 28 orang korban yang tertimbun, sementara yg berhasil selamat mengalami luka-luka.

Ada 20 orang yang mengalami luka ringan dan tiga orang luka berat.

Adapun jumlah rumah yang tertimbun material longsor sebanyak 32 rumah.

Nama korban hilang berdasar rilis yang dikeluarkan BPBD Ponorogo yaitu Litkusnin (Lk , 60), Bibit, (Pr, 55), Fitasari (Pr, 28), Arda, (Lk, 5 th), Janti (Pr, 50 th), Mujirah (Pr, 50 th), Purnomo (Lk, 26 th), Suyati (Pr, 40 th), Poniran (Lk, 45 th), Prapti (Pr, 35 th), Cikrak (Pr, 60 th), Misri (Pr, 27 th), Anaknya misri (Pr, 3 th), Sunadi (Lk, 47 th).

Korban lainnya, Katemi (Pr, 70 th), Iwan (Lk, 30 th), Katemun (Lk, 55 th), Pujianto (Lk, 47 th), Siyam (Pr, 40 th), Nuryono (Lk, 17 th, Menik (Lk, 45 th), Kateno (Lk, 55 th), Muklas (Lk, 48 th), Jadi (Lk, 40 th), Suyono (Lk, 35 th), Suroso (Lk, 35 th), Tolu (Lk, 47 th), Situn (Pr, 45 tahun).

"Semoga seluruh korban hilang bisa diketemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran. Insya Allah seluruh korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah," tuturnya.

Diungkapkan, proses evakuasi yang dilakukan Tagana bersama relawan lainnnya dihentikan semalam, Jumat (1/4/2017) dikarenakan faktor cuaca, kondisi tanah masih terus bergerak dan tidak adanya penerangan karena listrik mati.

Selain itu, juga karena tidak adanya alat berat guna menyingkirkan material longsor.

Baca: 17 Warga Jadi Korban Longsor di Ponorogo, Begini Kronologisnya

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yg terdampak, Kemensos mendorong Pemkab segera menerbitkan SK tanggap darurat.

Dengan demikian, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton bisa segera dicairkan.

Dan jika dibutuhkan, akan ditambahkan CBP dari alokasi provinsi dan Kementerian Sosial.

Kemensos, kata Harry, juga menyiapkan tenaga pendamping psikososial dan Tim Reaksi Cepat, guna mengatasi trauma bagi korban tanah longsor, terutama keluarga korban yang masih dinyatakan hilang.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved