Setelah 94 Tahun, Sistem Pemerintahan Turki Akhirnya Berubah, Ini Penyebabnya
Erdogan memuji rakyatnya yang berani mengambil keputusan penting dalam sejarah Turki sejak berdirinya negeri itu pada 1923.
Dua partai oposisi Turki sudah menyatakan niat untuk menentang hasil referendum ini.
Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang pro-Kurdi menyebut ada indikasi manipulasi suara.
"Ada indikasi manipulasi suara sebanyak 3-4 persen," demikian pernyataan (HDP).
Sementara ketua Partai Rakyat Republik (CHP) Kemal Kilicdaroglu mengatakan, perilaku komisi pemilihan umum membuat legitimasi referendum dipertanyakan.
"Percayalah, referendum ini belum selesai. Semua ini sama sekali tidak valid. Kami katakan di sini," wakil ketua CHP, Erdal Aksunger kepada CNN Turk.
Oposisi sebelumnya sudah memprotes karena referendum digelar dalam kondisi yang tidak adil.
Salah satunya adalah ekspos media untuk pendukung "ya" sementara untuk pendukung "tidak" seakan dilarang muncul di media massa.