Pilgub DKI
Begini Kesibukan Presiden Joko Widodo Jelang Coblosan Pilgub DKI Jakarta
Presiden Joko Widodo ikut disibukan dengan perhelatan pemilihan gubernur DKI Jakarta putaran kedua yang pemungutan suaranya digelar pada 19 April.
Ada lima lembaga survei terdaftar di KPU DKI Jakarta yang menyampaikan hasil survei mengenai elektabilitas kedua pasangan calon.
Dari lima lembaga survei, empat di antaranya yakni SMRC, LSI Denny JA, Median dan Indikator Politik, memenangkan pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno. Hanya satu lembaga, yakni Charta Politika, yang menenangkan Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat.
Ulama
Tak lama kemudian, giliran para ulama dan tokoh agama yang datang ke istana untuk menemui Jokowi. Hadir diantaranya Ma'ruf Amin, Yusuf Mansur, Mahfud MD, Jimly Asshiddiqie, dan Dahnil Anzar Simanjuntak.
Adapun Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan juga Wiranto. Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih dua jam.
Ma'ruf Amin mengatakan, dalam pertemuan tersebut dibahas banyak hal, mulai darii redistribusi aset, narkoba, terorisme dan radikalisme. Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April juga turut dibahas.
"Beliau meminta agar para ulama ikut tenangkan supaya situasi kondusif jangan sampai rusak suasana dan menimbulkan perpecahan bangsa dan membuat bangsa ini terpecah," kata Ma'ruf.
Ketua Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan, para ulama dan tokoh agama yang hadir setuju untuk mendukung pemerintah menjaga kondusifitas pilkada DKI. Para ulama akan menghimbau masyarakat untuk bisa menahan diri dan tidak terprovokasi.
Para ulama juga menyarankan Jokowi untuk memanggil Ahok- Djarot dan Anies-Sandi beserta para tim suksesnya.
"Jangan sampai tim sukses yang terus menimbulkan masalah sehingga terjadi konfilik yang lebih memanas supaya tensi diturunkan dipanggil dinasihati sehingga mereka tidak lagi berkompetisi secara tidak sehat," ucap Ma'ruf.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar mengatakan, pasangan calon beserta tim suksesnya yang terlibat langsung dalam pertarungan di pilkada. Oleh karena itu, akan lebih efektif apabila Jokowi bicara langsung dengan dua paslon.
"Kami ini cuma kena imbasnya aja. Ulama tidak ada yang memprovokasi, tidak ada yang mendorong mobilisasi massa dan sebagainya," ucap Dahnil. (Kompas.com/Ihsanuddin)