Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub DKI

Minta Pendukung Jangan Sedih, Inilah Kalimat Pertama Diucapkan Ahok Setelah Kalah Hasil Hitung Cepat

Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, menjelang maghrib, akhirnya memberikan pernyataan terkait kekalahannya di Pilkada DKI.

Penulis: Aji Bramastra | Editor: Aji Bramastra
Tribunnews
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Anies Baswedan ditetapkan unggul dalam hasil hitung cepat Pilkada DKI semua versi, termasuk Kompas, Rabu (19/4/2017).

Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, menjelang maghrib, akhirnya memberikan pernyataan terkait kekalahannya di Pilkada DKI.

Ahok, meminta agar pendukungnya tidak bersedih.

Tampil dengan Djarot, Ahok tak lagi mengenakan seragam kotak-kotak kebesaran pasangan nomor urut 2.

Ia malah tampil dengan seragam putih polos, yang merupakan seragam khas pasangan Anies-Sandi.

Di depan sejumlah jurnalis dan tim suksesnya, Ahok mengatakan ini :

"Pendukung kami, pasti merasa sedih, kecewa. Tapi enggak apa-apa,"

"Percayalah, bahwa kekuasaan itu Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil,"

"Jadi tidak ada seorang pun, bisa menjabat, tanpa seizin Tuhan. Jadi semua nggak usah terlalu dipikirkan,"

"Saya pernah mengalami Pilgub tahun 2007, juga kalah,"

"Saya sampaikan waktu itu pada pendukung saya : jangan sedih. Tuhan selalu tahu yang terbaik,"

Sesuai Prediksi

Hasil quick count atau hitung cepat Litbang Kompas pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 selesai, Rabu (19/4/2017) pukul 17.20 WIB.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Pusat Data Litbang Kompas, pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan- Sandiaga Uno unggul dengan perolehan 58 persen suara.

Sementara itu pasangan Ahok- Djarot memperoleh 42 persen suara. Peneliti Litbang Kompas, Ratna, mengatakan hasil ini merupakan prediksi terkait hasil putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Untuk hasil resmi, maka harus menunggu perhitungan dari KPU Provinsi DKI Jakarta. Quick Count putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 Litbang Kompas kali ini mengambil sampel di 400 TPS yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta dengan 227.954 pemilih.

Metode penentuan TPS dengan menggunakan teknik penarikan sampel secara acak sistematis berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di DKI Jakarta.

Dengan tingkat kepercayaan 99 persen dari total maksimal pemilih adalah 7.218.280, maka simpangan kesalahan diperkirakan akan kurang dari satu persen.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved