Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Subhanallah, Di Penjara 2 Napi Kasus Pembunuhan ini Ngajar Mengaji 100 Anak Warga, Begini Kisahnya

Kehadiran dua narapidana kasus pembunuhan sadis ini sebagai guru ngaji ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dari warga.

Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
SURYA/DAVID YOHANES
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM Jawa Timur, Harun Suliono diapit Abdul Aziz (kiri) dan Suyono (kanan), dua napi yang menjadi guru ngaji 100 anak di Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Selasa (25/4/2017). 

Tiga bulan lalu Suyono datang ke Pondok Asimilasi, setelah dipindah dari LP Lowokwaru. Sama seperti Azis, Suyono adalah napi kasus pembunuhan berencana tahun 2010 silam.

Warga Bondowoso dihukum 14 tahun, dan sudah menjalani setengah hukumannya.

Suyono yang juga pintar ngaji ini kemudian ditawari membantu Azis. Suyono langsung menerima tawaran tersebut. “Mungkin ini hidayah dari Allah. Saya diberi kesempatan untuk mengamalkan ilmu saya,” ucapnya.

Ayah seorang anak ini mengaku butuh kesabaran ekstra untuk menjadi guru ngaji anak-anak. Apalagi tingkah mereka yang nakal. Tidak jarang Suyono harus mendamaikan anak-anak yang berkelahi di tempat ngaji.

Namun semua itu dinikmati oleh Suyono. Bukan hanya sekedar guru ngaji, Suyono bahkan menjadi sahabat anak didiknya. Mereka kerap berkunjung ke Pondok Asimilasi, sekedar bermain bersama.

“Ini sekarang sedang membuatkan bangkiak buat anak-anak. Beberapa anak sudah menggunakan bangkiak buatan saya ,” cerita Suyono.

Baca: Setubuhi Adik Sendiri, Agar Tak Dihukum Berat, Pemuda ini Ungkap Sesuatu yang Sangat Tabu

Aktivitas dua napi ini ternyata mendapat perhatian secara luas. Seorang kyai menyumbang seragam ngaji untuk semua anak didik Azis dan Suyono. Azis dan Suyono juga kerap diajak ikut acara istiqosah.

Aktivitas dua napi ini juga membuat Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan HAM Jawa Timur, Harun Suliono kagum. Saat berkunjung ke Pondok Asimilasi, Harun beberapa kali minta foto bersama Azis dan Suyono.

“Mereka kan guru ngaji. Barokahnya besar,” ucap Harun.

Bahkan Harun menjamin, proses pembebasan bersyarat (PB) keduanya akan berjalan lancar. Bahkan Harun minta diingatkan, untuk melas menandatangi berkas PB mereka.

“Kalau orang lain yang tidak saya kenal saja saya bantu, apalagi mereka yang nyata-nyata menjadi guru ngaji. Ini membanggakan kita semua,” ucap Harun. (Surya/David Yohanes)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved