Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Blue Whale Challenge yang Viral di Anak Muda, Diisukan Picu Bunuh Diri, Orangtua Diimbau untuk Ini

Permainan "Blue Whale Challenge" yang ramai diperbincangkan di media sosial diisukan memicu 130 anak muda Rusia bunuh diri.

Editor: Alga W
SDE
Ilustrasi 

TRIBUNJATIM.COM - "Blue Whale Challenge" yang ramai diperbincangkan di media sosial bukan hal baru.

Isu itu sudah tersebar di Rusia pada Mei 2016 lalu, melebar ke Eropa Barat dan Amerika Serikat kemudian, dan akhirnya sampai di Indonesia.

Permainan itu diisukan memicu 130 anak muda Rusia bunuh diri.

Alhasil, para orang tua di dunia, termasuk di Indonesia, khawatir.

Namun, hasil investigasi yang dilakukan Radio Free Europe dan perusahaan pengonfirmasi fakta Snopes serta pernyataan UK Safer Internet Center mengungkap, itu hoax, berita yang salah.

Baca: Terungkap, Hasil Penelitian Buktikan Kaitan Mengejutkan Antara Otak dan Ekstremisme Seseorang

Blue Whale Challenge sebagai komunitas memang eksis.

Permainan dalam komunitas itu, seperti jenis game lain, mungkin saja memicu anak muda yang mengalami depresi dan irasional bunuh diri.

Namun kaitan antara Blue Whale Challenge dan bunuh diri seperti diberitakan, sama sekali tak terkonfirmasi.

Kisah Blue Whale Challenge dan bunuh diri dimulai dari laporan Noyaya Gazeta.

Media itu memberitakan, "Kami menghitung 130 anak-anak bunuh diri di Rusia antara November 2015 - April 2016. Hampir seluruhnya tergabung dalam grup online yang sama."

Di antara kasus bunuh diri yang disebut adalah yang terjadi pada remaja berusia 19 tahun di Karaganda, Kazakhstan pada 6 Februari 2016.

Remaja itu bunuh diri menggantung dan kematiannya dikaitkan ke Blue Whale Challenge.

Baca: Seakan Firasat, Lihat Postingan Terakhir Pemeran Anandi Sebelum Bunuh Diri, Bikin Merinding!

Namun, penelusuran Radio Free Europe mengungkap, kematian itu dipicu oleh depresi, bukan permainan online itu.

Kematian lain memang menimpa pemain Blue Whale Challenge tetapi tak bisa dikaitkan pada permainan tersebut.

Laporan Meduza menyebut, pernyataan Noyaya Gazeta bahwa Blue Whale memicu bunuh diri adalah opini.

Editor mengaitkan permainan dan aksi bunuh diri karena banyak pemainnya yang bunuh diri.

Padahal, lebih masuk akal menyimpulkan bahwa banyak remaja, termasuk yang memainkan Blue Whale, mengalami depresi.

Baca: Jangan Anggap Enteng Depresi, Berikut ke Mana Harus Curhat dan Apa yang Bisa Dilakukan

Lantas bagaimana bisa sesama grup Blue Whale Challenge bunuh diri?

Di Rusia, tingkat bunuh diri memang tergolong tinggi.

Data pemerintah Rusia menyebut, 62 persen bunuh diri pada remaja terkait konflik teman dan guru, keluarga, dan ekonomi.

Penny Patterson dari London Grid for Learning (LGFL) dalam himbauan yang dirilis UK Safer Internet Center menyatakan, "Anak-anak seharusnya menjadi pusat perhatian kita, dan bila butuh berita untuk membuat kita sadar, seperti hoax 'blue whale', maka kita harus mempertanyakan komitmen perlindungan kita."

UK Safer Internet Center mengajak orang tua untuk meluangkan waktu untuk bersama anaknya, termasuk mendiskusikan apa yang diakses anaknya secara online.

Orang tua diminta memberi pemahaman pada anak tentang batasan usia, pengaturan privasi, dan fitur blok serta laporkan.

Baca: Cari Upin Ipin, Kak Ros Jadi Putri Mermaid Sambil Tak Tutupi Dadanya, Videonya Bikin Resah Orangtua

(Kompas.com/Yunanto Wiji Utomo)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved