Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Keluar dari Musala usai Salat Duhur, Pak Haji ini Dicelurit Bocah Hingga Ususnya Terburai

Korbanpun menjadi sasaran empuk dan tak bisa menghindar lagi. Seluruh tubuhnya mengalami luka parah dan ususnya juga terburai.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
Ilustrasi pembunuhan dengan celurit. 

Korbanpun menjadi sasaran empuk dan tak bisa menghindar lagi. Seluruh tubuhnya mengalami luka parah.

Selain luka di bagian perut, Kades Dofir juga mengalami luka robek di bagian muka hingga telinga, luka sayat di lengan kanan. Selain itu, urusnya juga terburai dan keluar dari perutnya. 

Saat kejadian, warga tidak ada yang berani mendekat. Baru setelah kejadian, warga bergegas menolong si kades. Korban lantas dilarikan ke Puskesmas Blega.

Baca: Guru Ekstrakurikuler Sekolah Agama ini Cabuli 35 Siswinya, Korban Sempat Dibeginikan

Sempat mendapat perawatan di puskesmas, dan tim medis juga berusaha melakukan resusitasi atau mengembalikan cairan yang hilang. Tapi upaya tersebut tidak berhasil.

Si kades akhirnya meninggal di Puskesmas Blega setelah banyak kehabisan darah.

Kapolsek Blega AKP Hartantan yang dikonfirmasi membenarkan, bahwa korban memang diserang secara bersamaan ketika turun dari musala usai melaksanakan salat duhur.

Hasil penyelidikan, dugaan sementara kejadian tersebut bermotif pemilihan kepala desa (Pilkades) Karang Gayam.

"Tapi kami belum bisa memastikan berapa orang pelaku pengeroyokan," ujarnya.

Baca: Tangkap Pelaku Carok Massal, Polisi Pilih Gunakan Cara Unik ini

Desa Karang Gayam melaksanakan pilkades serentak bersama 140 desa lain di Kabupaten Bangkalan pada Kamis (27/10/2016).

Gelombang protes dari para pendukung salah satu calon sempat mewarnai tahapan-tahapan pilakdes di sembilan desa. Termasuk pada tahapan Pilkades Karang Gayam. 

Setelah melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan sadis Kades Dofir, polisi akhirnya berhasil menangkap salah satu pelaku, yakni Mohammad Mahdi Muzakki (17) alias masih seorang bocah.

Dia adalah anak dari calon kades yang kalah bertarung melawan Dofir dalam Pilkades 27 Oktober 2016 lalu.

Dia diamankan Polsek Blega, Kamis (11/5/2017) petang, atau sekitar enam jam setelah kejadian.

Menurut Kapolsek Blega AKP Hartanta, dihadapan penyidik pelaku mengaku sengaja membunuh si kades akibat sakit hati karena bapaknya kalah dalam Pilkades.

"Jadi, motifnya sudah jelas. Buntut dari kekalahan Pilkades," tegasnya. (Surya/ Ahmad Faisol)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved