Heboh Ransomware WannaCry, 4 Virus Ini Ternyata Pernah Serang Dunia Hingga Curi Miliyaran Rupiah
Ternyata tak hanya WannaCry saja, beberapa tahun sebelumnya Indonesia bahkan dunia juga dihebohkan dengan beberapa virus yang menyerang komputer.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Agustina Widyastuti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah ransomware menyerang beberapa rumah sakit di Indonesia, termasuk Jakarta.
Program jahat bernama WannaCry itu mengunci sistem komputer rumah sakit sehingga data di dalamnya tidak bisa diakses.
Ransomware yang sama juga menyerang setidaknya 16 rumah sakit di Inggris dan telah menyebar luas ke 99 negara dalam waktu kurang dari dua hari semenjak Jumat kemarin (12/5/2017).
Baca: Ngeri, Lihat Apa yang Dilakukan Pria Ini Pada Artis Korea di Bawah Umur, Syok Lihat Videonya!
Berpotensi menyebar ke beberapa instansi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun mengeluarkan siaran pers yang berisi agar semua instansi yang mulai bekerja Senin (15/5/17), untuk melakukan antisipasi adanya PC yang terinfeksi virus.
Ternyata tak hanya WannaCry saja, beberapa tahun sebelumnya Indonesia bahkan dunia juga dihebohkan dengan beberapa virus yang menyerang komputer di beberapa perusahaan besar.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut daftar virus komputer yang pernah menyerang dunia bahkan Indonesia:
1. Zeus
Sebuah perusahaan di Amerika Serikat bernama M86 Security mengalami pencurian dana sebesar 1 juta dolar atau sekitar Rp 9 miliar pada tahun 2010.
Menariknya, perusahaan keamaman berbasis internet di Amerika Serikat ini justru kecurian oleh pencipta virus internet dari Eropa Timur.
Pelaku telah menyedot dana itu melalui internet sejak Juli 2010 menggunakan virus "Zeus".
Baca: Awas, Jangan Langsung Nyalakan Komputer Kantor Hari Senin Besok!
Virus "Zeus" mengincar pengguna jasa bank melalui online dan dapat menerobos lapisan pelindung anti virus.
Virus tersebut mengambil tindakan ketika pengguna memulai transaksi.
M86 Security mengatakan virus tersebut tidak mengganggu apa yang dilihat pengguna pada layar komputer, sementara server pimpinan maling menyalurkan uang ke rekening pembobol itu.
Sayangnya, belum ada yang bis amejelaskan pasti bagaimana virus tersebut bisa masuk ke jaringan komputer.
Baca: Wah...Dana Perusahaan ini Dihisap Virus Rp 9 Miliar
2. DNS Changer
Jutaan komputer di seluruh dunia telah terinfeksi DNS Changer, sebuah virus yang membuat pemilik komputer kesulitan mengakses internet pada 9 Juli 2012.
DNS Changer menyerang sistem operasi Windows dan Mac, lalu mengubah konfigurasi Domain Name Server (DNS) pada komputer korban, dan diam-diam mengerahkannya ke server DNS palsu milik Rove Digital.
Rove Digital bisa mencuri data korban seperti kartu kredit atau dokumen penting lainnya, untuk mendapat keuntungan materi.
Baca: Soal Sudah Bisa Didownload Seminggu Sebelum Ujian Nasional Berbasis Komputer Dilaksanakan
Namun, pada saat itu FBI sudah menyita dan mengamankan server DNS palsu Rove Digital.
Karena ini adalah server DNS palsu yang sarat akan tindakan penyalahgunaan, penegak hukum Amerika Serikat memerintahkan FBI untuk mematikan server DNS palsu Rove Digital itu pada 9 Juli 2012.
Baca: Virus "9 Juli" Siap Blokir Internet, Periksa Komputer Anda!
3. Flame
Di tahun 2012 muncul virus yang sangat canggih dan kompleks dalam bentuk attack toolkit.
Virus berbahaya tersebut adalah adalah "Flame".
Virus yang ditemukan oleh tim Kaspersky Lab ini dirancang khusus untuk memata-matai pengguna komputer yang terinfeksi dengan berbagai cara.
Flame secara khusus mengincar kalangan bisnis dan universitas, serta hanya menginfeksi tak lebih dari 5.000 komputer pribadi di seluruh dunia, diduga melalui jaringan atau USB Flashdisk.
Saat aktif di komputer, Flame yang diperkirakan telah aktif sejak tahun 2010 ini mendeteksi lalu lintas jaringan dan menyadap percakapan audio baik yang dilakukan melalui software, seperti Skype, maupun dengan cara mengaktifkan mikrofon komputer.
Baca: Mau Unggah Foto ke Instagram, Tapi Internet Minim Jaringan? Lewat Website Saja, Begini Caranya!
Malware ini juga sanggup merekam ketikan keyboard, mengambil screenshot, mencegat e-mail, bahkan mendeteksi dan mencuri data dari perangkat bluetooth.
Data-data curian yang dikumpulkan Flame kemudian dienkripsi dan dikirimkan ke sejumlah domain "Command and Control" milik pembuatnya yang tersebar di seluruh dunia dan bisa diganti ke alamat lain kapan saja apabila domain yang bersangkutan ditutup atau ditinggalkan.
Flame menginfeksi sejumlah komputer di negara-negara tertentu di Timur Tengah, termasuk Iran, Palestina, Israel, Lebanon, dan Suriah.
Pembuat malware ini belum diketahui.
Baca: Virus Flame adalah Senjata "Cyber" Sebuah Negara
4. Malware
Penyidik dari Subdirektorat Cyber Crime Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkap pola pembobolan tiga bank besar di Indonesia pada tahun 2015.
Kejahatan yang dikategorikan pencurian uang nasabah tersebut dikerjakan melalui penyebaran virus.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku yang berasal dari negara asing ini menyebarkan malware untuk memperdaya korbannya.
Baca: Ngeri, Jaringan Internet Internasional Berhasil Dijebol, 870 Terduga Pedofil Dibekuk FBI dan Europol
Malware itu disebarkan ke ponsel nasabah melalui iklan-iklan software internet banking palsu yang kerap muncul di sejumlah laman internet.
Ketika nasabah mengunduh software palsu itu, malware akan secara otomatis masuk ke ponsel dan memanipulasi tampilan laman internet banking seolah-olah laman tersebut benar-benar berasal dari bank.
Baca: Tiga Bank Besar di Indonesia Dibobol dengan Modus Penyebaran Virus Internet