TOP 5 Nasional
Dari Foto Syur Firza Husein Bukan Rekayasa Hingga Ahok Bisa Jadi 'Bom Waktu' Jagad Politik Indonesia
Berikut adalah berita terpopuler nasional di Tribunnews.com, Selasa (16/5/2017).
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab enggan kembali ke Indonesia dan berencana kembali ke Arab Saudi.
Sebelumnya, Rizieq berada di Malaysia dengan tujuan menyelesaikan disertasinya di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM).
Kepala Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Pawiro menyangkal alasan Rizieq kembali pergi ke Arab Saudi untuk menghindari proses hukum terkait kasus penyebaran konten berbau pornografi.
"Bukan kami menghindari. Ini kan kasus yang sangat politis dan cenderung sebagai kriminalisasi ulama," kata Sugito saat dikonfirmasi, Senin (15/5/2017).
Sugito menerangkan, Rizieq hendak kembali ke Arab Saudi karena ingin berkosentrasi menjalankan ibadah di tanah suci.
"Yang saya dengar bahwa Habib mau konsentrasi ibadah sajalah daripada hiruk pikuk yang tidak produktif ini sudah kriminalisasi dan pemaksaan kehendak," kata Sugito.
Polda Metro Jaya menyatakan sudah melayangkan surat perintah membawa Rizieq. Tapi, Sugito mengaku belum menerima.
"Saya belum terima itu. Kalau misalnya saya terima pasti saya komunikasikan kepada temen-temen FPI," kata Sugito.
5. Ahok Bisa Jadi 'Bom Waktu' Jagad Politik Indonesia
Peneliti Formappi Lucius Karus berkomentar mengenai karier politik Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Lucius menilai hal tersebut ditentukan kesediaan Ahok untuk kembali ke jalur politik.
"Setelah langkahnya tersandung oleh kasus penistaan agama yang secara kebetulan menjadi momentum penting dalam perjalanan karirnya," kata Lucius, Senin (15/5/2017).
Menurut Lucius, kasus tersebut nampaknya berhasil menghadang Ahok, apalagi setelah pengadilan memutuskan Mantan Bupati Belitung Timur itu bersalah dan divonis hukuman 2 tahun penjara.
Lucius juga menilai infrastruktur politik umumnya akan ikut menentukan karier Ahok di jalur politik selanjutnya.
Jika politik di Indonesia masih didominasi oleh isu-isu klasik seperti SARA sebagaimana saat ini sukses menghambat laju Ahok, maka kecil kemungkinannya dengan mudah bisa kembali berpolitik.
