Semarak Ramadan
Mari Mengintip Masjid Rahmat di Kembang Kuning, Masjid Pertama Buatan Sunan Ampel
Di Surabaya, peninggalan dakwah Sunan Ampel sangat identik dengan keberadaan Masjid Ampel di Kecamatan Semampir, Surabaya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak lengkap rasanya jika membahas penyebaran agama islam di Jawa Timur terutama di Surabaya tanpa membahas Sunan Ampel.
Di Surabaya, peninggalan dakwah Sunan Ampel sangat identik dengan keberadaan Masjid Ampel di Kecamatan Semampir, Surabaya.
Namun masjid yang pertama kali dibangun oleh Sunan Ampel bukanlah Masjid Ampel.
Melainkan Masjid Rahmat yang terletak di Jalan Kembang Kuning No 79-81, Surabaya.
Nama Masjid Rahmat diambil dari nama asli Sunan Ampel yaitu Raden Rahmat Rahmatullah.
Baca: Ditinggal Ngimami Salat Tarawih di Masjid Lapas, Rumah Ustad ini Malah Dijarah Maling
Pada awalnya Masjid Rahmat dibangun menggunakan bambu-bambu dan masjid tersebut berukuran lebih kurang 12x12m dan berbentuk seperti pondok kecil.
Konon ceritanya masjid tersebut dibangun Raden Rahmat dalam waktu sekejap.
Bahkan warga sekitar tidak mengetahui proses pembuatannya.
Karena proses pembuatannya yang tidak diketahui maka orang-orang sekitar menyebut masjid tersebut dengan 'Langgar Tiban'.

Langgar adalah istilah untuk menyebut masjid yang digunakan pada zaman dahulu.
Sedangkan Tiban berasal dari bahasa Jawa, yang berasal dari kata 'Tiba' atau dalam bahas Indonesia berarti jatuh.
"Masyarakat menganggap masjid tersebut jatuh dari langit karena keberadaanya yang secara tiba-tiba," ujar Muhammad Syafi'i, Ta'mir Masjid Rahmat hari Sabtu (27/5/2017).
Masjid Rahmat juga sering disebut dengan Masjid Kembang Kuning karena letaknya yang berada di Kampung Kembang Kuning.
Baca: VIDEO: Sempat Tunggu Sidang Isbat, Begini Suasana Tarawih Pertama di Masjid Agung Surabaya
Kembang Kuning berasal dari Kumbang Kuning, karena konon ceritanya di daerah tersebut banyak kumbang yang berwarna kuning.
Sedangkan, alasan kuat mengapa Sunan Ampel mendirikan masjid pertama kali di wilayah Kembang Kuning adalah karena daerah tersebut di lewati sungai.
Jika di lihat, di sebelah barat Masjid Rahmat memang terdapat sungai yang bercabang dari Sungai Surabaya
"Dulu kapal adalah moda transportasi utama, dan Sunan Ampel sering bepergian ke Majapahit di Mojokerto menggunakan kapal. Tidak tahu kenapa Sunan Ampel sering memilih Kembang Kuning untuk istirahat ketika bepergian, dan akhirnya memilih untuk membangun langgar di sini" tambah Syafi'i.
Sedangkan Langgar Tiban, dibangun Sunan Ampel pada masa pemerintahan Raja Brawijaya V.
Selain Masjid Rahmat, peninggalan dakwah islam Sunan Ampel di Kembang Kuning adalah makam Mbah Wirosroyo.
Mbah Wirosroyo merupakan santri sekaligus mertua dari Sunan Ampel.
Wirosroyo mempunyai anak perempuan yang bernama Karimah dan dipersunting oleh Sunan Ampel.