Mau Naik Gunung Pundak, Cobalah Lewat Jalur Puthuk Siwur, Dijamin Ketagihan
Puncak Puthuk Siwur merupakan jalur alternatif menuju Gunung Pundak lewat Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Penulis: Rorry Nurmawati | Editor: Mujib Anwar
Selepas keluar dari hutan pinus, perjalanan mulai sedikit menanjak, namun masih bisa ditolerir oleh dengkul para pendaki pemula.
Di campground 1 tepat diketinggian 1.185 MDPL, ada area cukup luas yang bisa digunakan sebagai camp bila tak sanggup melanjutkan perjalanan.
Baca: Tarian Mengerikan Peninggalan Kerajaan Majapahit ini Dipakai Ruwat Desa, Begini Prosesinya
Dari campground 1, kurang lebih 30 menit pendaki akan menjumpai spot area yang bernama Goa Bebek.
Di sini, pendaki tidak akan menemukan hewan bebek seperti nama tersebut, melainkan banyaknya bebatuan besar yang menyerupai bebek sehingga bisa digunakan untuk duduk.
Setelah cukup puas menikmati Goa Bebek, pendaki bisa melanjutkan perjalanan menuju campground 2 diketinggian 1.293 MDPL.
Selama perjalanan menuju dan setelah dari campground 2, pendaki akan disuguhkan pemandangan hutan basah yang cukup rimbun.
Pepohonan di sini cukup besar, setelah itu kita akan menjumpai padang sabana dengan cemara gunung yang menjadi khas vegetasi diketinggian.
Bila perjalanan dilakukan malam hari, pendaki akan disugukan banyaknya lampu yang menyorot dari bawah selama perjalanan.
Baca: Wisata Goa Djepang Disulap Makin Kinclong, Begini Penampakan Barunya
Kenapa demikian, karena selama perjalanan dari campground 2 menuju puncak Puthuk Siwur vegetasi tak begitu lebat, bahkan cenderung perjalanan akan disuguhkan jalan setapak yang bersebelahan langsung dengan jurang.
Dari campground 2 menuju puncak Puthuk Siwur hanya dibutuhkan waktu kurang lebih 20 menit, dengan jalanan yang terus menanjak.
Namun, sesekali pendaki akan mendapatkan "bonus" jalan yang landai. Saat tiba di puncak Puthuk Siwur, pendaki tak perlu khawatir tidak mendapatkan tempat untuk mendirikan tenda.
Sebab, di sini terdapat area yang cukup luas untuk mendirikan beberap tenda.
"Tempatnya cukup bagus, pemandangannya juga indah. Kebetulan saya memilih mendaki malam hari, jadi selama perjalanan lihat lampu perkampungan seperti lihat kunang-kunang bertebangan. Ditambah banyaknya spot area untuk berfoto, membuat kami tidak terasa saat mendaki," kata Idris seorang pendaki dari Mojokerto.