Bupati Pamekasan Pamitan, Safari Ramadan Kali ini Safari Terakhirnya

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN – Meski masa kepemimpinan Bupati Pamekasan, Achmad Syafii dan Wakil Bupati Pamekasan, Khalil Asyari, masih tinggal 11 bulan lagi, namun Achmad Syafii dan Khalil Asyari, sudah mulai pamitan kepada masyarakat Pamekasan.

Ungkapan pamitannya ini disampaikan Achmad Syafii saat menggelar Safari Ramadan bersama rombongan satuan kerja perankat daerah (SKPD) di Kecamatan Tlanakan dan Kecamatan Kota, Pamekasan, yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, ulama dan warga sekitar, Rabu (7/6/2017) malam.

Saat itu bupati menyatakan, jika Safari Ramadan kali ini merupakan safari terakhir di masa kepemimpinan dirinya yang sudah menjabat bupati selama dua periode.

“Safari Ramadhan kali ini merupakan Safari Ramadhan yang ke 10 kali. Dan ini merupakan Safari Ramadhan saya yang terakhir. Sedang Pak Wabup Khalil Asyari masih lima kali Safari Ramadhan. Karena itu, saya mohon doa, terutama kepada tokoh masyarakat dan ulama, semoga dalam mengemban tugas ini terlaksaakan dengan baik,” ujar Achmad Syafii.

Selain itu, Achmad Syafii mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Pamekasan atas kebersamaannya yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepadanya, sehingga selama kepemimpinannya berlangsung dengan kondusif.

Ia berharap ke depan setelah dirinya tidak menjabat, suasana ini tetap aman.

"Semoga ke depankalaupun saya sudah tidak menjabat hubungan tetap terjalin dengan baik, sehingga pembangunan di Pamekasan ditingkatkan dengan baik. Saya mengajak semua elemen agar melanjutkan pembangunan, siapapun nanti pemimpin yang menggantikan saya mari dukung demi Pamekasan," harapnya.

Bupati mengakui, selama melaksanakan Safari Ramadan ini, berbagai kesan yang ia peroleh. Ia bertemu banyak orang sekaligus masukan dari masyarakat. Baik dalam forum maupun saat bincang-bincang. Sehingga karena safari ini digelar di setiap bulan ramadhan, banyak hal positif yang bisa diambil dari masyarakat.

“Yang paling berkesan bagi saya, banyak teman datang memberikan dukungan dan menyambut baik apa yang kita lakukan. Begitu juga koreksi serta saran. Dan tentunya setelah ramadhan, saran dan koreksi dari masyarakat kita tindak lanjuti,” kata Achmad Syafii.

Baca: Surabaya akan Diguyur Hujan, Berikut Prediksi Cuaca Kamis, 8 Juni 2017

Diungkapkan Achmad Syafii, selama kepemimpinannya ini terdapat pekerjaan besar yang belum selesai dan ini menjadi PR bagi pemimpin penggantinya nanti, yakni PR di bidang pendidikan. Sebab Pamekasan sudah membuat master plan pendidikan dan telah melakukan tindak lanjut, hanya saja masih belum maksimal.

Pamekasan sudah mencanangkan imbuh Achmad Syafii, sebagai Kabupaten Pendidikan. Dari awal banyak masyarakat melontarkan pertanyaan, ketika Pamekasan mencanangkan jadi Kabupaten Pendidikan, apa bisa diunggulkan dari sebelum menjadi Kabupaten Pendidikan ini.

Baca: Kisah Imam Gay yang Dirikan Masjid Ramah LGBT, Pernah Nikahi Perempuan dan Pacaran Beda Agama

“Dalam menghapi Pilkada Pamekasan 2018 mendatang ini, mari laksanakan pilkada dengan baik dengan pesta demokrasi yang baik pula. Hindari gontok-gontokan. Jauhi permusuhan. Beda pendapat dan beda pilihan itu biasa. Silakan berkompetisi tapi, jangan bertarung. Siapapun nanti yang akan terpilih menggantikan saya, mari kita dukung bersama,” papar Achmad Syafii, mantan anggota DPR RI, yang mengaku akan berhenti dari dunia politik.

Wakil Bupati Pamekasan, Khalil Asyari menyatakan terima kasih kepada seluruh warga Pamekasan yang selama ini bersama-sama membangun Pamekasan dengan lancar dan aman. Ia berharap, semoga kondisi baik ini akan tetap terjaga ke depan.

“Setiap manusia bisa dikatakan sempurna jika memiliki dan mengakui kekurangan. Termasuk diri saya yang juga memiliki kekurangan. Saya mohon maaf, mudah-mudahan kekurangan saya ini akan disempurnakan oleh siapapun nanti ayang akan memimpin Pamekasan,” pungkas Khalil Asyari.

Kemudian di sela-sela acara itu, Achmad Syafii dan Khalil Asyari, memberikan santuan dan bingkisan kepada sejumlah anak yatim, serta bantuan kepada warga Pamekasan yang menjadi korban bencana alam. (Surya/Muchsin)