Anda Mau Mudik ke Blitar, Waspadai Titik-titik Rawan Macet Berikut ini
Biasanya, pada H-3 Lebaran biasanya terjadi kemacetan yang luar biasa di tengah kota.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Ada dua titik rawan macet di Kota Blitar yang perlu diwaspadai pengendara saat arus mudik Lebaran 2017.
Kedua titik rawan macet itu berada di simpang empat Karangtengah (Batalyon 511) dan simpang empat Jl Tanjung.
"Kedua titik itu merupakan jalur perbatasan dengan Kabupaten Blitar," kata Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Rizky Triputra, Minggu (18/6/2017).
Lokasi simpang empat Karangtengah merupakan perbatasan dengan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Simpang ini menjadi titik pertemuan kendaraan dari arah Kabupaten Blitar dan dari arah Kota Blitar yang hendak menuju ke Tulungagung.
Tiap arus mudik Lebaran, kata Rizky, kepadatan kendaraan di titik ini terjadi pada kendaraan dari arah timur (Kanigoro).
"Rekayasanya paling hanya memperpanjang nyala lampu hijau di simpang tersebut. Agar kendaraan tidak menumpuk," ujar Rizky.
Baca: Mulai Senin Besok, Tol Surabaya-Kertosono Dibuka untuk Pemudik
Sedangkan simpang empat Tanjung juga perbatasan dengan wilayah Kabupaten Blitar bagian barat atau arah ke Tulungagung dan Kediri.
Kepadatan kendaraan di simpang empat Tanjung paling sering terjadi dari arah barat atau dari arah Tulungagung.
Kemacetan di titik itu sedikit rawan memicu kecelakaan sebab berdekatan dengan perlintasan kereta api. Polisi sudah memasang tanda peringatan agar pengendara tidak berhenti di atas rel saat terjadi kemacetan di titik itu.
"Kami akan memasang pembatas jalan di titik itu agar tidak digunakan putar balik kendaraan yang dapat memperparah kemacetan. Kepadatan kendaraan di dua titik itu biasanya mulai terjadi pada H-2 Lebaran ," kata Rizky.
Baca: Awas, Mesti Dibuka untuk Pemudik, Tol Surabaya-Kertosono Minim Rambu dan Belum Ada . . .
Selain di dua titik itu, pengendara juga harus waspada dengan kemacetan yang terjadi di tengah kota.
Biasanya, pada H-3 Lebaran terjadi kemacetan di tengah kota. Kemacetan terjadi di tempat-tempat perbelanjaan di tengah kota.
"Pada H-3 Lebaran, kendaraan di tengah kota penuh, di isi kendaraan dari luar kota. Tempat-tempat parkir di pinggir jalan lokasi pertokoan di tengah kota penuh kendaraan," jelasnya.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar, Priyo Suhartono mengatakan petugas Dishub juga baru bisa memasang rambu-rambu di jalur alternatif mulai H-7 Lebaran. Ada dua jalur alternatif, yakni, di sisi timur perbatasan kota dan di sisi selatan kota.
"Intinya kendaraan dari timur dan dari selatan tidak masuk ke kota agar tidak terjebak macet di tengah kota," katanya.
Untuk kemacetan di tengah kota, kata Priyo terjadi di tempat-tempat perbelanjaan baik pasar tradisional dan pertokoan.
Baca: Lawan Gus Ipul, Gus Sholah Minta Gerindra Usung Khofifah, Respon Bos Gerindra Tak Terduga
Pemicu kemacetan yakni banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan. Tak jarang, ketika kondisi ramai, posisi parkir kendaraan bisa melebihi batas yang sudah ditetapkan.
Kondisi seperti itu sering dijumpai di Jl Merdeka, Jl Anggrek, Jl Mastrip, dan jalan di depan Pasar Legi. Sejumlah lokasi itu merupakan pusat pertokoan yang menjual kebutuhan sandang maupun pangan.
"Kami akan terjunkan petugas untuk menertibkan parkir sembarangan," ujar Priyo.
Tak hanya itu, kata Priyo, pada momen menjelang Lebaran ini juga sering dimanfaatkan juru parkir (jukir) nakal untuk mengeruk untung. Terkadang para jukir liar memungut tarif melebihi yang sudah ditentukan pemerintah.
Sesuai aturan, tarif parkir untuk sepeda motor Rp 1.000, sedangan tarif parkir untuk mobil Rp 2.000.
"Masyarakat jangan mau kalau disuruh bayar melebihi tarif yang ditentukan," imbuh Priyo. (Surya/Samsul Hadi)