Emha Ainun Nadjib Beri Kuliah 7 Menit di Polrestabes Surabaya: Tugas Polisi Mengayomi Masyarakat

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selama tujuh menit, M H Ainun Najib atau yang kerap disapa Cak Nun menyampaikan kultumnya.

Ia menyampaikan kultumnya di depan polisi dan hadirin pengajian di Halaman Polrestabes Surabaya, Minggu (18/6/2017).

Berdiri di depan mimbar, Cak Nun yang memakai kemeja putih, celana hitam, dan kopyah hitam, memaparkan kultum Ramadan.

Baca: Pembuat Legen Oplosan Surabaya Diringkus Polisi, Ternyata Biar Ada Rasa Asamnya Pakai Bahan Ini

Dirinya memuji iringan hadrah yang ditampilkan oleh polisi wanita Polrestabes Surabaya sebelum dirinya berkultum.

"Andaikan ada koruptor, melihat dan mendengar hadrahnya polwan Polrestabes Surabaya. Adem, hawa sejuk," ujarnya kemudian tersenyum.

Baca: Sinau Bareng Emha Ainun Nadjib di Polrestabes Surabaya, Sampaikan Cerita Soal Air Amerta

Selain itu, pria kelahiran Jombang ini juga mengatakan tugas polisi dalam mengayomi masyarakat.

"Polisi itu bukan alat Pemerintah, bukan bawahannya Jokowi. Polisi itu menjaga rakyat. Polisi itu lembaga negara bukan lembaga pemerintah," tutup Cak Nun.

Baca: Mudik Gratis, PT Pelindo III Berangkatkan 11 Bus ke Lima Kota, Kamu Cukup Bawa Dua Hal Ini

Cak Nun dikenal sebagai seniman yang kerap menyumbangkan suaranya berupa nasihat melalui syair-syair budaya dan agama.

Pria kelahiran Jombang tersebut juga menularkan pemikirannya dalam buku-buku.

Beberapa di antara karyanya berjudul Slilit Sang Kyai, Surat kepada Kanjeng nabi, Orang Mayyah, dan masih banyak lainnya.

Pada kesempatannya itu, dirinya juga akan mengajak polisi dan masyarakat untuk belajar bareng nafas Islam sembari bersyair.

"Nanti dilanjutkan sinau (belajar) bareng nanti malam ya," tutupnya.

Baca: Baru Nikah 3 Bulan, Istri Udah Minta Cerai, Ternyata Habis Lihat Isi Chat WhatsApp Suami yang Begini