Miris! Remaja Penderita Kanker Ini Dilarang Ikut Pesta di Sekolahnya, Alasannya Bikin Nggak Tega
Prom night adalah satu kegiatan yang paling dinantikan saat berada di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Hal tersebut tentu membuat remaja yang menjadi pemain tenis itu merasa kesal dan sedih.
Pasalnya sang Ibu, Sam Mattison (39) telah menyiapkan gaun yang indah untuknya.
Gaun tersebut berwarna merah muda dan memiliki renda, sesuai dengan bentuk tubuh Alex yang mungil.
Gaun tersebut menghabiskan biaya sebesar £ 380.
Alex divonis menderita kanker sejak berusia empat tahun.
Baca: Jeong Joong Ji Produce 101 Season 2 Sebut Rumor Pelecehan Seksual Sengaja Dibuat Agensinya
Penyakit itu diketahui ibunya setelah melihat adanya pembengkakan di atas mata kanannya.

Meski telah melawan penyakit ini selama 10 tahun, Alex berhasil menyelesaikan pendidikannya dalam program General Certificate Of Secondary Education (GCSE) dalam bidang bahasa Inggris, matematika, dan ilmu pengetahuan.
Ia telah menjalani operasi yang mengancam jiwanya untuk mengangkat tumor di kepalanya sehingga dia bisa menghadiri prom night.
Setelah menjalani operasi, dia pergi ke pusat pengajaran Ormiston Bolingbroke Academy di Runcorn, Chesire, untuk kembali mengikuti pelajaran.

Tapi sekolah tersebut kemudian mengatakan bahwa remaja tersebut perlu masuk kelas selama dua minggu sebelumnya untuk penilaian.
Seorang juru bicara dari sekolah tersebut mengatakan: "Karena dia tidak bersekolah selama enam bulan, kami memintanya untuk datang selama satu jam, sehari selama dua minggu sebelum pesta prom, jadi kami bisa melakukan penilaian dan dia bisa berinteraksi dengan siswa lain," dikutip dari metro.co.uk, Senin (3/7/17).
"Sayangnya dia tidak melakukannya dan oleh karena itu kami dengan enggan mengambil keputusan bahwa dia tidak dapat menghadiri acara tersebut," lanjutnya.
Baca: 10 Foto Bae Jin Young Produce 101 Season 2 Ini Bikin Kamu Gak Bisa Tidur, Pengen Lihat Terus Sih!
Alex, yang menderita dan depresi akibat bertempur melawan kanker mengatakan: "Saya marah karena mereka mengatakan bahwa saya tidak stabil secara mental, itu tidak benar."