Ini 7 Alasan Kamu Wajib Mampir ke Taman Nasional Meru Betiri Saat Ada di Banyuwangi
Taman Nasional Meru Betiri merupakan satu di antara puluhan objek wisata di banyuwangi, Jawa Timur yang patut kalian kunjungi jika berlibur.
Penulis: Pipin Tri Anjani | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Taman Nasinal Meru Betiri ini sebagian besar dipenuhi oleh perkebunan karet.
Topografi taman ini yakni berbukit-bukit serta tebing yang curam
Uniknya, taman ini memiliki dua jenis hutan musim di dalamnya, yakni bagian utara dan tengah merupakan hutan hujan tropika yang selalu hijau, sedangkan di bagian lainnya termasuk hutan dengan musim kering.
2. Tempat Berkumpul Satwa Liar

Jika ingin melihat berbagai tingkah lucu satwa liar, tempat ini wajib kalian kunjungi.
Pasalnya, dalam taman nasional ini ada beberapa satwa liar seperti kumbang hitam, kura-kura, macan tutul, banteng, kera ekor panjang, ajag, kucing hutan, rusa, bajing terbang ekor merah, merak, penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu ridel atau lekang.
Selain satwa liar, taman ini digunakan sebagai habitat hewan langka yang mulai punah populasinya di Indonesia seperti harimau jawa, banteng dan rusa.
Di hutan tropis dataran rendahada beberapa hewan langka seperti landak, macan tutul, tenggiling, dan kucing hutan.
Baca: Kalimantan Disebut Akan Jadi Lokasi Ibu Kota Republik Indonesia Selanjutnya
3. Penyu Satwa Khas Meru Betiri
Penyu merupakan hewan khas taman nasional Meru Betiri.
Ada beberapa jenis penyu- penyu langka yang dilindungi di taman tersebut seperti penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) ditangkarkan di Pantai Sukamade, ujung timur Meru Betiri.
Tempat penyu bertelur yakni di Pantai Sukamade yang berada di taman Nasional Meru Betiri karena disini dibangun beberapa fasilitas sederhana untuk pengembangan penyu.
4. Menjadi Tempat Tanaman Langka
Selain hewan langka, taman ini juga sabagai wadah tumbuhnya tanaman langka seperti bakau, api-api, waru, nyamplung, rengas, bungur, pulai, dan bendo