Merasa Dibohongi, Warga Geruduk Pabrik Sepatu Bermerek ini
Warga menggeruduk pabrik sembari membawa spanduk dan poster protes berbagai tuntutan.
Penulis: Sutono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Puluhan warga Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito, Jombang, berunjuk rasa ke perusahaan produsen sepatu ekspor bermerek, PT Pei Hai International Wiratama Indonesia (PHIWI), di Jalan Raya Jogoloyo, Selasa (4/7/2017).
Warga memprotes manajemen pabrik, karena sudah bertahun-tahun ini perusahaan tak mengutamakan warga sekitar dalam rekrutmen tenaga kerja.
Mereka menuntut, pabrik memberikan porsi jauh lebih banyak untuk tenaga kerja warga setempat ketimbang warga luar.
Mereka tiba di depan lokasi pabrik sembari membawa spanduk dan poster protes serta tuntutan.
Baca: Komplotan Maling ini Acak-acak Pabrik Pengusaha Korea, Demi Jarah Alat Berat Ratusan Juta ini
Massa juga berorasi, bahkan mereka membawa setumpuk surat lamaran pekerjaan yang diserahkan ke pihak perusahaan.
“Pabrik ini memilik pekerja sekitar 5.000 orang. Namun sedikit sekali yang warga setempat. Padahal, saat awal berdirinya dulu, mereka berjanji mengutamakan warga sekitar pabrik. Nyatanya janji melulu, tak ada buktinya,” kata Kusno, salah satu pendemo.
Menurutnya, hampir setiap tahun ada rekrutmen tenaga kerja di PT PHIWI. Belasan warga setempat pun mencoba melamar. Namun seringkali tak ada yang diterima bekerja di sini.
Baca: Banyak Lahan yang Dikuasi Investor Mangkrak, Massa Pro Jokowi Turun Tangan, ini Tuntutannya
Seorang warga bernama Masal mengaku punya pengalaman pahit dalam urusan melamar pekerjaan di PT PHIWI. Dia mengaku sudah delapan kali mengajukan lamaran, tapi selalu saja tidak diterima.
“Saya mengajukan lamaran pekerjaan hingga delapan kali. Saya tidak pilih-pilih jenis pekerjaan. Di bagian produksi, atau kerja apapun di sini saya mau, namun tidak pernah mendapat panggilan (diterima),” sergahnya.
Sejumlah perwakilan pendemo akhirnya ditemui pihak manajemen PT PHIWI, dan pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja Pemkab Jombang. Namun hingga berita ditulis belum diketahui hasilnya. (Surya/Sutono)