Persebaya
Kapten Persebaya dan Istri Putuskan Tak Masukkan Anak ke Play Group, Ini Dampak Sekolah di Usia Dini
Kapten Persebaya, Rendi Irwan, dan istrinya, Vera Hisma Putri, termasuk orangtua yang tidak setuju untuk sekolahkan anaknya di usia dini.
Penulis: Ayu Mufidah Kartika Sari | Editor: Alga W
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapten Persebaya, Rendi Irwan, dan istri, Vera Hisma Putri, termasuk orangtua yang tidak setuju untuk sekolahkan anaknya di usia dini.
Karena itulah, pasangan yang menikah sejak tahun 2013 itu, hingga kini belum memasukkan buah hatinya ke sekolah hingga usianya 5 tahun.
Bagi mereka, masa balita adalah usia untuk anaknya bermain, sehingga mereka memutuskan untuk tidak memasukkan ke play group.
Memasukkan anak ke bangku sekolah di usia dini memang banyak dilakukan oleh orangtua saat ini.
Namun, hal tersebut ternyata punya dampak yang kurang baik bagi tumbuh kembang sang anak.
Baca: Istri Kapten Persebaya Ini Buktikan, Punya Dua Anak dan Menikah Tak Harus Kesampingkan Pendidikan
Dilansir dari psikoma.com, Selasa (11/7/2017), menyekolahkan di usia dini dapat berpotensi anak cepat jenuh dalam mengikuti proses belajar-mengajar.
Kecenderungan orangtua yang tidak peka terhadap kondisi anak membuat anak mengalami kondisi tertekan.
Lantaran menjalani proses belajar mengajar berbasis pendidikan formal yang cenderung menjemukan.
Baca: Begini Pahitnya Kisah Istri Kapten Persebaya Rendi Irwan yang Kuliah Saat Punya Anak
Masalah lainnya juga berpotensi hadir dari teman-temannya yang memiliki usia lebih tua dari usianya.
Sehingga anak cenderung akan lebih sering berinteraksi dengan teman yang umurnya lebih dewasa.
Jika anak kurang mampu mengikuti dunia dan pola pikir anak yang lebih dewasa, hal yang dikhawatirkan adalah potensi mengalami pengucilan atau bullying pada anak.
Baca: Tujuh Sate di Indonesia Ini Bakal Bikin Kamu Ngiler, No 6 dari Daging Kura-Kura, Pernah Nyobain?
Selain itu, adanya pekerjaan rumah (PR) dari sekolah juga bisa membuat anak memiliki hubungan lebih kuat dengan kelompok belajar dibandingkan dengan keluarga.
Hal-hal lain yang akan berdampak jika anak disekolahkan terlalu dini adalah potensi BLAST (Bored, Lonely, Afraid/Angry, Stress, Tired), dan tentunya hal tersebut tidak baik bagi perkembangannya.
Baca: Penuturan Ayah yang Anaknya Tewas Akibat Sakau Narkoba: Padahal Badannya Sehat-sehat Saja
Seperti yang diutarakan istri Rendi Irwan, di usia dini, pendidikan terbaik adalah didikan orang tua.
Ajarkan ia terlebih dulu mengenai nilai-nilai moral, sopan santun, dan akhlak yang baik dari keluarga, terutama orangtua yang menjadi panutan utama anak.
Membuat anak menjadi cemerlang tidak harus dengan memasukkan ke dalam pendidikan formal sedini mungkin.
Anda juga bisa mengajarkan anak di rumah dengan pengetahuan-pengetahuan dasar sebagai bekal anak ketika mulai sekolah nanti.
Baca: Mobil Dinasnya Ditabrak, Tak Cukup Minta Maaf, Jendral Polisi Datangi Rumah Pelaku dan Lakukan Ini