Program Jemput Bola Rawat Warga, Pasien Miskin Cuci Ginjal Kini Bisa Dirawat di Rumah
Selama ini, masih banyak warga miskin yang belum mendapat informasi mengenai layanan kesehatan.
Penulis: Haorrahman | Editor: Mujib Anwar
“Ibu sudah ditangani puskesmas ya, sudah rutin kan Bu. Kalau ada keluhan atau kendala, jangan sungkan bilang ke petugasnya,” kata Anas saat menemui Rita.
Anas memaparkan, sasaran jemput bola ini berasal dari basis data Pemkab Banyuwangi, laporan warga di media sosial, dan pendataan desa.
Dia meminta penguatan koordinasi mulai RT/RW, desa, hingga Dinas Kesehatan, mengingat data kesehatan bersifat dinamis.
"Misalnya warga yang termasuk miskin ini sehat, tapi sebulan kemudian sakit, itu harus dipantau. Kuncinya di koordinasi, kepedulian mulai dari RT/RW. Toh biaya kesehatan sudah disediakan, ada penerima bantuan iuran APBN, ada dana jaminan kesehatan dari APBD. Begitu tahu ada yang sakit, lapor dan pasti ditangani," papar Anas. (Surya/Haorrahman)