7 Makanan Ekstrim Ini Asli dari Indonesia, Mulai Ulat Sampai Tikus, No 5 Surabaya Punya

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ani Susanti

TRIBUNJATIM.COM - Traveling tentunya menjadi hal yang paling mengasyikkan.

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan saat traveling.

Seperti berbelanja, berkeliling, selfie, dan yang tak boleh ketinggalan adalah wisata kuliner.

(Gegara Dirinya Driver Ojek Online, Pria Ini Diperlakukan Tak Adil, Netter Geram: Sok Banget Mbaknya)

Ketika melakukan perjalanan ke suatu tempat, kuliner khas yang ada di wilayah tersebut harus dicoba.

Tak hanya makanan yang bahannya memang sering ditemui, namun ada beberapa jenis makanan ekstrim.

Bukan cuma di luar negeri, Indonesia juga punya banyak makanan ekstrim yang mungkin bikin kamu nggak nafsu.

Dilansir dari travelingyuk dan phinemo, simak yuk apa aja!

(Pria Ini Bonceng Dua Cewek Sekaligus, Kejadian Selanjutnya Bikin Netter Ngakak: Kapokmu Kapan Le)

(Gadis 10 Tahun Jadi Korban Perkosaan Pamannya Hingga Hamil 6 Bulan, Pengadilan Malah Putuskan Ini)

1. Ulat Bulu

Menu yang satu ini berasal dari Purworejo, Jawa Tengah.

Ulat bulu menjadi makanan yang biasa di konsumsi karena dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi.

Ulat bulu yang dikonsumsipun berasal dari famili Lyman Tridae dan ulat pohon turi.

Penyajiannya bisa langsung digoreng ataupun di sate.

Ulat ini juga mengandung protein dan tidak beracun sehingga aman untuk dikonsumsi.

(Menu Sarapan di Berbagai Negara Ini Ada yang Mirip Punya Indonesia Lho, Pernah Icip yang Mana?)

2. Belalang Goreng

Kurang lengkap rasanya jika traveling ke Gunung Kidul namun tidak mencicipi kuliner khas daerah ini, yaitu belalang goreng.

Belalang goreng menjadi menu kuliner ekstrim yang bisa kalian cicipi ketika mengunjungi Kabupaten ini.

Menu ekstrim ini dapat ditemukan mudah di kios-kios dadakan yang ada di sepanjang jalan Gunung Kidul.

(Empat Resep Kreasi Nasi Goreng, Tak Cuma Pakai Kecap dan Saos, Masakan Ini Bisa Ditambahin Kari)

Binatang yang biasa dijumpai di area persawahan ini memang sudah biasa dikonsumsi penduduk sekitar.

Biasanya hewan ini dikonsumsi secara digoreng.

Belalang goreng yang ada di Gunung Kidul ini diolah beraneka rasa, ada pedas, manis, ataupun original.

(Chef Juna Dipanggil Cewek Ini dengan Sebutan Love Saat Ucapkan Selamat, Netter Merasa Kurang Cocok)

3. Pakasam

Pernah makan makanan yang dibiarkan selama berminggu-minggu terlebih dahulu sebelum dikonsumsi?

Mungkin sebagian orang akan menganggapnya sebagai makanan yang busuk.

Namun lain halnya jika di Banjar, Kalimantan Selatan.

Suku Banjar menjadikan makanan ini sebagai menu khas sukunya, yakni bernama Pakasam.

(10 Foto Seleb Hollywood Tak Pakai Make Up Ini Ada yang Jadi Beda Jauh, Gal Gadot Tetap Cantik!)

Pakasam adalah produk bahan makanan yang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang rasanya asam.

Makanan ini berbahan dasar ikan yang dibersihkan sisiknya dan direndam dalam larutan garam selama dua hari.

Kemudian ikan ini dibubuhi bibit bakteri asam laktat dan disimpan dalam wadah selama seminggu.

Hal ini dilakukan agar ikan berfermentasi, barulah setelah itu ikan dapat dikonsumsi.

(Chester Bennington Meninggal, Ini Dua Wanita yang Sempat Singgah di Hati Sang Vokalis Linkin Park)

4. Sate Biawak

Biawak merupakan binatang melata yang wujudnya menyerupai komodo.

Hewan ini biasanya hidup di sungai atau rawa-rawa.

Daging biawak dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal di kulit.

Mengkonsumsi binatang yang satu ini bisa lewat cara disate.

(Liburan ke Pulau Weh, Jangan Lupa Simak 5 Tips Ini Sebelum Berangkat, Terutama Masalah Transportasi)

Bahan makan ini awalnya terkenal di wilayah Indonesia Timur.

Meski begitu, menu ini sudah menjadi obat tradisional masyarakat Jawa yang cukup manjur bagi mereka yang sudah merasakan khasiatnya.

Makan daging biawak dapat menyembuhkan gatal-gatal pada kulit.

Bahkan daging biawak yang mengandung minyak biasanya dijual dalam bentuk botolan.

(Chester Bennington Bunuh Diri, Tulis Ini Saat Kematian Chris Cornell, Pertanda Ingin Menyusul?)

5. Rujak cingur

Menu makanan khas kota Surabaya, Jawa Timur ini ada yang menilai termasuk makanan ekstrim, lho.

Bahan dasar makanan khas Surabaya ini adalah cingur atau hidung sapi.

Bahan tambahan lain yang ada dalam seporsi rujak antara lain lontong, tahu, tempe, dan cingur.

Serta ada irisan beberapa buah seperti mentimun, mangga muda, bengkoang, dan nanas.

Bumbu yang digunakan sebagai sambalnya pun juga sangat khas, yaitu terbuat dari petis udang dan cingur.

(Suami Diselingkuhi, Organ Intim Wanita Ini Dicabein Ramai-ramai, Netter: Biar Adil, Cowoknya Juga)

6. Tikus panggang

Ya, binatang yang sering dianggap menjijikkan ini diolah menjadi makanan oleh masyarakat Minahasa.

Tikus tersebut diolah dengan cara dipanggang.

Nah, sebelum dipanggang, tikus-tikus ini diolesi mentega sehingga disebutlah dengan nama tikus panggang mentega.

Namun tikus-tikus yang di masak ini bukan dari jenis tikus yang suka berkeliaran di rumah kalian atau ditangkap dari got-got yang kotor ya, guys.

Tikus-tikus tersebut di tangkap dari hutan yang belum terkontaminasi sampah-sampah manusia.

(Mena Massaoud, Ini Enam Fakta Sosok Ganteng Pemeran Aladdin Asal Mesir yang Hobi Makan)

7. Ulat sagu

Ulat sagu menjadi makanan khas Suku Kamoro, Papua.

Ulat ini bisa ditemui pada pohon sagu yang sudah mati.

Selain terdapat pada pohon sagu, binatang lunak ini juga dapat ditemui pada pohon kelapa yang sudah mati.

Biasanya ulat sagu oleh masyarakat setempat dimakan mentah-mentah sebagai jamu dan obat kuat.

Makanan ini juga dipercaya mengandung vitamin yang tinggi, lho.

Jadi, berani makan yang mana?

(Enam Seleb Terkenal Ini Pernah Main Film Dewasa dan Beradegan Vulgar, No 4 Bahkan dapat Penghargaan)