Di Balik Melejitnya Tren Fidget Spinner, Ternyata Ada Nasib Penemunya yang Begitu Mengenaskan
Tampaknya jarang ada yang tahu bahwa ada nasib mengenaskan penemu di balik tren mainan fidget spinner.
Penulis: Cindy Dinda Andani | Editor: Cindy Dinda Andani
TRIBUNJATIM.COM, AMERIKA SERIKAT - Tren mainan fidget spinner begitu digandrungi oleh masyarakat berbagai kalangan.
Tua, muda, kaya, miskin, semua keranjingan mainan yang disebut bisa membantu meningkatkan konsentrasi anak ini.
Di Indonesia sendiri, mainan fidget spinner masih ngetren dan memiliki banyak peminat.
Baca: Mengerikan, Lihat yang Terjadi Pada Tangan Bocah 11 Tahun Ini Saat Bikin Slime, Perhatikan Anak Anda
Tapi, tahukah kalian bahwa di balik meriahnya tren fidget spinner ternyata ada nasib kelam penemunya?
Dilansir dari The Guardian, fidget spinner dibuat atau ditemukan oleh Catherine Hettinger.
Perempuan asal Florida, Amerika Serikat, itu awalnya membuat fidget spinner demi buah hatinya.
Baca: Lima Fakta Soal Fidget Spinner yang Tak Diketahui Banyak Orang, Pernah Ditolak Perusahaan Mainan Lho
Pada 1996, Catherine menderita penyakit otot yang membuatnya tak bisa bermain dengan putrinya.
"Aku tak bisa mengambil mainan atau bermain dengannya, jadi aku mulai membuat sesuatu menggunakan koran dan selotip dan lainnya," katanya.
Ia lalu memiliki ide untuk membuat mainan seukuran telapak tangan yang dapat berputar untuk menghibur anaknya.
Akhirnya terciptalah fidget spinner yang akhirnya ngetren di Amerika Serikat pada akhir 2016.
Baca: Baru Lahir, Anak Kembar Beyonce Sudah Punya 6 Babysitter, Bikin Syok Tahu Jumlah Gajinya!
Tren tersebut lalu merambah ke Inggris serta negara-negara lain di dunia, termasuk Indonesia.
Seharusnya, dengan melejitnya tren fidget spinner, Catherine bisa menjadi miliarder saat ini.
Tapi sayangnya, nasib tak berkata demikian.

Baca: Hal Memalukan Dialami Pangeran George di Pernikahan Adik Kate Middleton, Perhatikan Reaksi Ibunya
Catherine Hettinger tak mendapat sepeserpun dari mainan yang kini menjadi tren baru para millenials.
Pasalnya, saat 2005 Catherine ternyata tak bisa memperpanjang hak patennya atas fidget spinner.
Sehingga, setelah memiliki hak paten selama 8 tahun, Catherine mau tak mau harus melepasnya.
Baca: Inilah Daftar 10 Artis Korea Terseksi 2017, Foto-Fotonya Bikin Melongo! Siapa Nih Favoritmu?
Perempuan berambut panjang ini saat itu tak memiliki uang 400 dolar yang diperlukan untuk memperpanjang hak paten.
Jika dirupiahkan, uang tersebut berjumlah kurang lebih Rp 5,2 juta).
"Aku hanya tak punya uang, simple sekali alasannya," ujarnya pada The Guardian.

Baca: Keren! Wanita Ini Bisa Bikin Ilusi Makeup yang Bikin Pusing Sampai Merinding, Lihat Foto-Fotonya!
Catherine tak pernah menyangka 10 tahun kemudian penemuannya ini langsung booming di berbagai negara.
Saat ditanya bagaimana perasaannya tentang tren ini, jawaban Catherine sungguh di luar dugaan.
"Beberapa orang bertanya padaku, 'Kamu nggak marah?' (karena alat penemuannya ngetren tanpa hak ciptanya)," ujarnya.
Baca: Biasa Tampil Elegan, Penampilan Kate Middleton Pamer Bagian Pribadi Tubuhnya Ini Bikin Melongo!
"Tapi, bagiku aku hanya bahagia karena sesuatu yang aku ciptakan menjadi sesuatu yang bisa orang pahami dan berfungsi untuk mereka," tambahnya.
Di Amerika Serikat ada banyak sekolah yang tak memperbolehkan siswanya membawa fidget spinner.
Tapi, Catherine selalu percaya hasil ciptaannya itu berguna bagi setiap orang.
"Aku tahu ada guru yang menggunakannya pada anak-anak autis dan sangat membantu mereka untuk bisa tenang," ungkapnya.
Baca: Putri Charlotte Anak Kate Middleton dan Pangeran William Ngambek, Perhatikan Reaksi Orangtuanya