Bu Lurah Cantik Dibunuh
Inilah Pengakuan Terbaru Pembunuh Bu Lurah Cantik, Uang Untuk Beli Mobil, Modali Pom Bensin, dan . .
Pengusutan kasus pembunuhan Bu Lurah cantik oleh oknum TNI AL Kopda TS terus dilakukan. Pengakuan pelaku, mulai banyak hal mengejutkan.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Surabaya terus mendalami kasus pembunuhan Bu Lurah cantik Luluk Diana, istri Kepala Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Gresik, oleh oknum anggota Marinir Karangpilang, Kopda Tri Setyo alias TS.
Hingga Senin (14/8/2017) sore, anggota TNI AL itu juga masih ditahan di lingkungan Pomal Perak Surabaya.
"Kami masih perdalam dengan mendatangkan saksi. Termasuk saksi keluarga, istri tersangka," ujar Dan Pomal, Letkol Khoirul Fuad.
(Inilah Kronologi Lengkap, Ketika Bu Lurah Cantik Dibunuh Hingga Pelaku Ditangkap)
Inilah video pengakuan Kopda TS, pelaku pembunuhan Bu Lurah Cantik:
(Dua Bulan Jalin Hubungan, Inilah Percakapan Bu Lurah Cantik dengan Pelaku Sebelum Tewas)
Dari sejumlah bukti dan keterangan saksi, sementara motif pembubuhan Bu Lurah Cantik itu karena pelaku ingin memiliki uang tunai Rp 150 juta, yang diambil oleh korban di Bank BCA Mojokerto dan dirinya yang diminta mengantarkan.
"Kami akan terus kebut dan tuntaskan penyidikan untuk kami serahkan ke oditur. Sejauh ini menguat bahwa tersangka ingin memiliki harta korban," tegasnya.
Selain itu, penyidik Pomal hingga saat ini belum menemukan indikasi, bahwa Kopda TS dan Luluk Diana memiliki hubungan asmara alias hubungan spesial.
(Kesaksian Lengkap Pemilik Rumah, Penangkapan Pembunuh Bu Lurah Cantik Bak Film Action)

(Oknum TNI AL Pembunuh Bu Lurah Cantik Ternyata Teman Semasa SMA)
Menurut Fuad, dihadapan penyidik, tersangka mengaku ingin mendirikan usaha Pom Bensin mini setelah mendapatkan uang ratusan juta dari korban.
Sementara itu, saat ini sudah 12 saksi yang diperiksa di Pomal. Pascapenangkapan TS di wilayah Ngantang, Kabupaten Malang, semua penyelidikan beralih sepenuhnya di Pomal TNI AL itu.
Kasubdis Pemerikaaan Pomal Lantamal V Surabaya, Kapten Edi Utomo, menambahkan, kasus pembubuhan itu relatif tidak ada motif lain selain ingin menguasai uang. Namun penyidik masih perlu mendalami lebih jauh.
Tersangka harus mempertanggungjawabkan di depan hukum dengan sangkaan pasal 338 (pembubuhan), 340 (pembunuhan berencana) dan 365 (pencurian dengan kekerasan).
"Ancaman hukumannya 20 tahun," kata Eko.
(Uang Ratusan Juta, Senpi, dan Puluhan Peluru Penuhi Rumah Pembunuh Bu Lurah Cantik)

(Istrinya Dibunuh Dengan Kejam, Ini Permintaan Suami Bu Lurah Cantik untuk Para Pelaku)
Saat ini, tim Pomal terus berkoordinasi dengan Polda Jatim.
Proyektil yang bersarang di kepala istri kades itu akan dikirim ke Labfor Mabes Polri.
Begitu juga memastikan sidik jari tersangka apakah identik dengan yang ada di gagang Senpi.
Tim penyidik Pomal siang tadi juga menunjukkan barang bukti. Sebuah mobil Yaris putih L 1193 AQ milik korban yang saat ini dimankan Pomal.
(Ungkap Pembunuhan Bu Lurah Cantik, Kapolda Jatim Bentuk Tim Khusus ini)

(Terungkap, Bu Lurah Cantik Ditembak Mati dari Jarak 2 Meter Saat Asyik Selfie)
Begitu juga mobil Jazz abu-abu W 1797 YC yang baru saja dibeli tersangka juga diamankan.
Mobil tersebut dibeli Kopda TS dengan uang hasil membunuh Luluk Diana, temannya sendiri saat sekolah di SMA PGRI di Kabupaten Gresik.
Sementara berdasar pemeriksaan sebelumnya oleh penyidik Pomal, Komandan Pomal Lantamal V Surabaya Letkol Laut Khoirul Fuad menyatakan, Kopda TS anggota Yon Zeni Karangpilang Surabaya menghabisi nyawa Bu Lurah cantik dengan cara ditembak mati.
Padahal, awalnya sebenarnya hanya dimulai dari percakapan sepele sehingga keduanya bisa sama-sama satu mobil.
"Mereka sepakat ke Mojokerto berdua," kata Fuad, Sabtu (12/8/2017).
Menurut Fuad, berdasar pengakuan TS, pelaku dan korban kembali bertemu dan akrab sekitar dua bulan lalu, setelah belasan tahun tak berkomunikasi. Ini setelah TS mendapat nomor whatsapp (WA) Luluk.
Setelah itu, keduanya pun mulai akrab kembali. Meski mereka tidak pernah ada hubungan khusus, pada Selasa, 8 Agustus 2017, keduanya sepakat ketemu.
"Padahal hari itu adalah hari aktif. Setiap anggota TNI AL juga wajib masuk tugas. Saya heran karena pagi itu TS malah kelayapan," tegas Fuad yang asli Kediri.
(Terungkap, Bu Lurah Cantik Ternyata Pernah Ditawari ini dan Tegas Menolaknya)
Perwira lulusan Akabri 1996 ini sampai penasaran menyimak pengakuan anak buahnya itu. Keduanya sepakat bertemu dan Luluk meminta TS untuk membawa pistolnya.
"Saya dihubungi Luluk. Dia tiba-tiba menanyakan ke saya apakah saya punya pistol atau tidak," ucap TS, ditirukan Fuad.
Pertanyaan itu disampaikan Luluk setelah dia tahu bahwa teman semasa SMA itu adalah anggota TNI AL. Nah, pada Selasa itu, Luluk akan melakukan transaksi atas bisnis tanah dan perumahan. Karena dia selama ini memang dikenal sebagai pengusaha properti.
Begitu ditanya teman lamanya itu, TS pun menjawab kalau dirinya punya pistol.
"Kalau punya, ya sudah bawa saja. Ikut saya ambil uang," bunyi percakapan WA Luluk ke TS.
Akhirnya keduanya pun janjian dan bareng ke Mojokerto.
Ditemani TS, Luluk lantas mengambil uang tunai di kantor Bank BCA Kota Mojokerto sebesar Rp 150 juta.
Setelah itu, mereka berniat pulang kembali ke Gresik. Namun di tengah perjalanan, TS malah menghabisi nyawa Luluk dengan cara menembaknya.
Setelah dibunuh, mayat Luluk yang bersimbah darah dibuang di Kawasan Hutan Watu Blorok, petak 75E RPH Kupang, KPH Mojokerto, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Selasa (8/8/2017) sore, mayat Bu Lurah cantik itu ditemukan warga setempat dan langsung menjadi geger.
Sementara Kopda TS, sang pelaku pembunuhan berusaha dan menghilangkan jejak selama empat hari. Tapi pelariannya tersebut, Jumat (11/8/2017) berakhir.
Dia berhasil ditangkap oleh aparat gabungan dari Polda Jatim, Pomal, dan Polres Mojokerto, di wilayah Ngantang, Kabupaten Malang. (Surya/Nuraini Faiq)