Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PSK di Makam Kembang Jepun Mengaku Layani Kuli, Tukang Becak, Hingga Anak Sekolah

Tak mematok mahal, Rp 20 ribu sekali pakai pun ia rela melayani lelaki yang kebanyakan tukang becak dan kuli bangunan ini.

Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM/MANIK PRIYO PRABOWO
peugas Satpol PP Kota Surabaya sedang mendata Tujuh orang tiga diantaranya laki-laki yang ditangkap karena pesta miras di wilayah Menanggal, Surabaya, Jatim, Minggu (13/8/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ada yang mengejutkan pada cerita penangkapan Kupu-kupu malam oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya pada Minggu (13/8/2017).

Sejumlah petugas menangkap tiga orang PSK di makam Kembang Jepun.

Sebut saja satu di antaranya dengan nama Mulia.

Wanita berumur 59 ini menceritakan kisah kehidupannya di dunia malam yang ia geluti selama setahun terakhir ini.

(Menghina dan Menantang Polisi Lewat FB, Petani di Ponorogo Akhirnya Ditahan)

Mulia yang mengaku sebagai ibu dari dua anak ini suka mencuri-curi dari suaminya agar bisa kerja malam.

Kepada TribunJatim.com didampingi petugas Satpol PP ia mengaku sehari melayani lebih dari lima orang lelaki hidung belang.

"Tak hanya tukang becak dan kuli bangunan, anak sekolah juga ada," katanya.

"Ada yang langganan ada yang sesekali nyoba. Sebulan ada beberapa anak sekolah yang jajan ke saya," tambah wanita asal Glemor Kabupaten Banyuwangi ini.

Meski melayani pria-pria hidung belang di area pemakaman, Mulia mengaku tak takut diganggu penunggu makam.

Menggunakan tikar yang digelar di selah-selah kijing, nenek tiga cucu ini mengaku tak pernah diganggu mahkluk halus disana.

"Tak pernah ada yang ganggu. Kalau saya gak takut tapi pelanggan ada yang takut," katanya.

Kondisi perekonomian membuatnya terpaksa harus menjalani hidup sebagai kupu-kupu malam.

Sang suami yang mengajaknya merantau ke Kota Surabaya tuk kerja jadi kuli bangunan tak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

(4 Temannya Tewas Usai Pesta Miras, Gadis Ini Raib, Dilacak Lewat HP, Sosok yang Menjawab Tak Terduga)

Meski dilarang dan sering dimarahi suaminya, Mulia mengaku diam-diam lari keluar rumah tuk kerja melayani lelaki yang suka jajan.

Tak mematok mahal, Rp 20 ribu sekali pakai pun ia rela melayani lelaki yang kebanyakan tukang becak dan kuli bangunan ini.

"Ya saya juga sudah tua, jadi ga usah mahal-mahal," katanya.

"Penting itu yang beli cepet saja mainnya. Kalau lama nanti gak dapat banyak," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved