Tukang Tambal Ban Ini Naik Haji Berkat Gigih Nabung, Istri Sempat Tak Setuju Hingga Akhirnya Ikhlas

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Manik Priyo Prabowo

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berawal dari membuka satu tambal ban, Rusman Ali (39) akhirnya bisa naik haji.

Tak hanya itu, calon jemaah haji (CJH) asal Desa Medayu, Kec Senduru, Kab Lumajang, yang ikut kloter 54 ini kini punya dua cabang tambal ban.

Bahkan dari kegigihannya bekerja, ia mampu mewujudkan impian berangkat haji bersama istri tercinta, Rusti Binarman (35).

(Sujinah, ART yang Nabung Sampai 35 Tahun Hanya untuk Naik Haji, Majikan Sampai Lakukan Hal Ini)

(Kabar Adanya Garam Dioplos Beling Viral di Media Sosial, Begini Tanggapan BBPOM Surabaya)

Rusman Ali yang juga menjadi ketua rombongan 9 ini terbang dari Bandara Juanda menuju Jeddah, Selasa (15/8/2017), pukul 15.55 WIB.

Kepada TribunJatim.com, ia menceritakan bahwa penghasilan dari pekerjaannya sebagai tambal ban tidaklah menentu.

Namun pria lulusan SD dan memilih belajar ilmu agama di pesantren ini terlihat selalu mensyukuri rezeki yang ada.

(Suami Istri Pemilik First Travel Ditangkap Akibat Dugaan Penipuan Umrah, Ini 17 Fakta Kehidupannya)

"Tak tentu hasil dari tambal ban. Alhamdulillah tiap hari paling sedikit lima puluh ribu rupiah. Namanya saja rejeki punya Allah," ucap Rusman penuh syukur.

Demi mewujudkan impiannya berhaji, setahun setelah membuka tambal ban, ia mulai menitipkan uangnya pada tukang sayur langganan tanpa ambil keuntungan sama sekali.

Setiap hari ia titip uang Rp 50 ribu yang diniatkannya untuk ongkos naik haji bagi diri dan istrinya.

(Aditya Surya Pratama, Dokter Bak Model Ini Pernah Traveling ke Korea, No 5 Mau Dikasih Siapa Tuh?)

"Ada atau tidak selalu saya paksakan untuk nabung segitu. Malah pernah selisih sama istri, untuk uang bekal sekolah anak saja nggak ada, kok maksa nabung," katanya.

"Saya jawab, nggak apa-apa, nanti pasti ada, wong kita niatkan untuk ibadah kok," jelas Rusman meyakinkan istrinya ini.

Ketika tambal ban sepi, jelas Rusman, ada saja rejeki yang datang.

(5 Tempat Menakjubkan di Bali yang Orang Indonesia Sendiri Tak Tahu, dari Air Terjun Sampai Pedesaan)

Tetangganya kadang memanggil Rusman untuk mendoakan agar sakitnya sembuh.

"Saya ngamalin pesan kyai untuk ngamal ilmu saya. Tetangga saya sakit gigi manggil saya, saya bacakan basmalah, alhamdulillah sembuh," tuturnya.

Tiap hari, Rusman mengamalkan amalan dari sang kyai untuk tidak luput membaca Surat Yasin dan Al Waqiah agar melapangkan dada dan rezeki.

"Lapangkan dada, berapapun rejeki, hati kita selalu lapang bersyukur," jelas Rusman.

(Saur Sepuh Main di TV, 4 Wanita Ini Pernah Singgah di Hati Brama Kumbara, dari Janda Sampai Pendekar)

Meskipun ia gigih menabung agar bisa berhaji, Rusman tidak lantas menjadi pelit.

Ia berkeyakinan, dengan banyak bersedekah, maka rezeki semakin melimpah.

Saat ini, ia dibantu dua orang bekerja di bengkelnya.

Dua orang ini tiap harinya mendapat makan sekali dan modal dari Rusman.

(Tingkah Aneh Zoya 3 Hari Sebelum Tewas Dibakar Massa Ini Bikin Istri Tersipu Malu, Firasatkah?)

Namun hasil tambalannya akan dimiliki sendiri oleh si penambal.

Rusman tidak mematok berapa persentase pembagian hasil bengkel.

"Suka rela, terserah mereka mau ngasih berapa ke saya," ucapnya.

(Ini 5 Paskibraka Cantik yang Pernah Bawakan Bendera Pusaka, Ada yang Tak Kalah Tinggi dari Raisa)

Sebelum membuka bengkel tambal ban sendiri, usai lulus SD, Rusman Ali sempat pergi merantau ke Surabaya.

Ia ikut tetangganya bekerja di bengkel sebagai pengelap mobil.

Namun pekerjaan ini hanya ia lakoni selama 2 tahun.

Orangtua Rusman yang hanya buruh tani lantas memasukkannya ke pondok pesantren.

Di pesantren, Rusman menjadi abdi dalem bagi kyainya, dengan menjadi sopir pribadi.

(Saat Traveling ke Thailand, Kamu Bakal Jumpai Hal-hal Unik Ini, Siapkan Dirimu, No 4 Bikin Deg-degan)