Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

HUT Kemerdekaan RI

Ada Bendera Merah Putih di Puncak Gunung Fuji Saat HUT Indonesia, Ternyata Dikibarkan oleh Pria Ini

Bertepatan tanggal 17 Agustus 2017, yang juga memperingati Hari Ulang Tahun ke-72 Republik Indonesia.

Penulis: Aqwamit Torik | Editor: Edwin Fajerial
ISTIMEWA
Imron Azami saat berada di puncak gunung Fujiyama Jepang, Kamis (17/8/2017) 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Aqwamit Torik

TRIBUNJATIM.COM, JEPANG - Bertepatan tanggal 17 Agustus 2017, yang juga memperingati Hari Ulang Tahun ke-72 Republik Indonesia, mahasiswa Indonesia yang kuliah di Jepang ini, kibarkan bendera merah putih di Gunung Fuji.

Kepada Tribunjatim.com, Imron Azami (25) bercerita, dirinya kini mengenyam S2 di Jepang, Jurusan Educational Development di Hiroshima University.

Tepat pada 17 Agustus 2017, ia bersama dua kawannya yang sama-sama mengenyam studi di Jepang, mendaki Gunung Fuji, hanya untuk mengibarkan bendera merah putih.

Satu kawannya berasal dari Indonesia sedangkan satunya berasal dari Malaysia.

Imron Azami mengaku awalnya sulit untuk menaklukkan gunung simbol dari Jepang itu.

Ia harus melewati sembilan pos, untuk sampai ke puncak gunung setinggi 3776 Mdpl ini.

Dinginnya gunung yang puncaknya diselimuti salju tersebut, juga menjadi penghalang tersendiri.

Imron Azami mengaku, dirinya sampai harus merangkak akibat terlalu susahnya medan yang ditempuh.

Sementara itu, Azam juga bercerita, jika mendaki gunung di Gunung Fuji, di setiap pos sudah tersedia fasilitas yang lengkap, seperti toko, bahkan penginapan.

Namun, pria yang akrab disapa Azam ini mengaku bangga, dirinya bisa sampai di puncak gunung Fuji dan mengibarkan bendera merah putih di gunung yang terkenal di Jepang ini.

"Aku juga ingin Indonesia yang sudah 72 tahun ini, bisa belajar dari Jepang di segi pendidikan," ujar Azam kepada Tribunjatim.com, Kamis (17/8/2017).

Karena menurutnya, Jepang adalah negara yang sangat peduli akan pendidikan.

Terbukti, dari sejarahnya, ketika zaman penjajahan Belanda, warga pribumi tak boleh mengenyam pendidikan, tapi ketika zaman penjajahan Jepang diperbolehkan.

Selain itu, ia berpesan kepada siapa saja yang ingin meneruskan studinya di Jepang, untuk mempelajari dasar bahasa Jepang terlebih dahulu.

"Karena di Jepang banyak warganya yang gak bisa bahasa Inggris," ujar Azam.

Selain itu, menurutnya, Jepang adalah tempat pendidikan yang terbaik di Asia.

Karena, di Jepang mereka memadukan kemajuan iptek dan budaya, tanpa merusak satu sama lain.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved