TOP 5 Nasional
TOP 5 Nasional dari Situs Malaysia Dibajak Hacker Sampai Omongan Megawati Soal Insiden Bendera
Berikut ini lima berita terpopuler Nasional di Tribunnews.com pada Senin (21/8/2017):
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini lima berita terpopuler Nasional di Tribunnews.com pada Senin (21/8/2017):
1. Situs dari Malaysia Dibajak, untuk Balasan Inside Bendera?
Situs online asal Malaysia dikabarkan dibajak. Situs beahappy millionaire.com tidak bisa dibuka dan halaman depannya telah berubah.

Halaman depan situs tersebut nampak tulisan "Bendera Negeriku Bukanlah Mainan" sementara foto bendera merah putih terbalik juga terpampang besara bendera-bendera peserta Sea Games lainnya.
Selain itu, hacker juga menyertakan sejumlah nama yang disebut sebagai kru mereka.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah perlakuan tidak menyenangkan diterima oleh kontingen RI. Selain booklet yang berisi bendera merah-putih yang terbalik, kontingen timnas RI juga dapat makanan sisa dari negara lain.
Selain itu tim sepak takraw putri juga mengundurkan diri, karena dicurangi oleh wasit.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi mengenai kabar pembajakan situs SEA Games tersebut.
2. Ini Cara Mengenali Perusahaan Umrah Abal-Abal atau Bukan
Kisah kegagalan calon jemaah umroh First Travel masih menyisakan masalah. Belum ada solusi bagi sekitar 35.000 jemaah yang gagal berangkat ke tanah haram.

Apakah First Travel bisa memberangkatkan jemaahnya, mengingat dana tersisa di rekening perusahaanya hanya jutaan rupiah.
Dana tersebut sangat tidak sebanding dengan kerugian jemaah yang diperkirakan mencapai Rp 500 miliar, data menurut kepolisian.
Asal muasal masalah ini berasal dari tawaran First Travel yang kelewat murah: hanya Rp 14 juta. Namanya juga konsumen, mereka sangat sensitif dengan harga.
Dengan harga super murah tersebut, jemaah tentu tertarik mendaftar ke First Travel. Apalagi jemaah tersebut baru pertama kali ke luar negeri, dan berada di pedesaan yang minim informasi.
Biaya umrah sebesar Rp 14 juta per orang untuk sekali berangkat yang rata-rata menghabiskan waktu 7 hingga 9 hari itu jelas jauh di bawah harga pasar.