Top 5 Jatim
Dari Seorang Pelaku Pengedar Narkoba Ditembak Mati Hingga Usai Ikut Jalan Sehat PelajarTewas
Berikut lima berita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Minggu (28/8/2017):
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berikut lima berita terpopuler Jawa Timur di TribunJatim.com, pada Minggu (28/8/2017):
1. Inilah Kronologi Penangkapan Tiga Pengedar Narkoba Hingga Seorang Pelaku Ditembak Mati di Sidoarjo
Polisi berhasil menggagalkan transaksi narkoba di Jalan Dr Soetomo, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (26/8/2017) sekitar pukul 22.00 WIB.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal membenarkan hal tersebut.
Sebelumnya, pelapor yang berasal dari Kanit Idik 3, AKP Suhartono menuturkan telah memantau kegiatan tiga pelaku sejak beberapa waktu terakhir.
"Berdasarkan informasi dari masyarakat, kemudian kami tindak lanjuti dengan penyelidikan dan pengumpulan data sekitar dua bulan," tegas Kombes Pol M Iqbal sembari membeber barang bukti kejahatan pelaku, Minggu (27//8/2017).
Ia menuturkan pula bagaimana kronologi penangkapan dua pelaku dan penembakan mati seorang pelaku.
"Pada hari Sabtu 26 Agustus 2017 sekitar pukul 22.00 WIB di Jalan Dr Soetomo Sidoarjo, Anggota Unit 3 Tim 3 Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya yang dipimpin Wakasatresnarkoba Kompol Anton Prasetyo bersama Kanit Idik 3 AKP Suhartono, menggagalkan transaksi narkoba jenis ekstasi dan sabu yang dilakukan oleh tiga orang pelaku," lanjutnya.
Dari sanalah, seorang pelaku berusaha melawan polisi.
Perlawanan tersebut bukanlah melarikan diri, melainkan menyerang polisi menggunakan senjata tajam jenis parang.
"Ketika dilakukan pengamanan di lokasi kejadian terhadap tiga pelaku, seorang pelaku bernama Sandi Davidson (32) melakukan perlawanan kepada anggota kami, dengan menggunakan senjata tajam, dan dalam kondisi tersebut, anggota melakukan tindakan tegas pada Sandi," ujar Iqbal.
Akibat hal tersebut, Sandi ditembak di lokasi penyergapan.
Setelah melakukan pengembangan kasus, polisi menggeledah rumah pelaku di Prigen Pasuruan.

"Kemudian kami mengembangkan kasus itu dengan membawa para pelaku untuk melakukan penggeledahan di rumah para pelaku di daerah Prigen," tandas Iqbal.
Saat itu, anggota mengamankan tiga paket sabu seberat 113,92 gram bersama barang bukti lainnya berupa timbangan, buku rekap transaksi penjualan, dan belasan bandel plastik klip.
Dari keterangan pelaku, mereka sudah melakukan 10 kali transaksi barang haram itu bersama-sama.
Dari 10 transaksi itu, pelaku menerima pasokan narkotika jenis sabu dari Sandi Davidson dengan total 11 kilogram sabu dan 10.000 butir pil ekstasi.
Dua pelaku yang ditahan berinisial ME (27) dan NI (22).
"Selanjutnya kedua pelaku diamankan ke Mapolrestabes Surabaya untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut dan dikembangkan," tutup Iqbal.
2. Adakan Survey Terkait Pilgub Jatim 2018, INES Munculkan Empat Nama Kandidat
ndonesia Network Election Survei (INES), adakan survey secara independen di Jawa Timur.
Bertepatan dengan Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2019-2024, INES membuat survey untuk menentukan siapa yang pantas sebagai pemimpin Jatim, dari karakteristik setiap tokohnya, jika tanpa ada embel-embel pasangan atau partai pendukung.
Menurut Dewan Pembina INES, Oscar Vitriano, hasil ini melalui 2.964 responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari seluruh responden yang dipilih, menurut Oscar Vitriano ada yang menarik, ternyata, banyak responden yang masih belum mengetahui mengenai Pilgub Jatim 2019-2024.
Total 62,4 persen mengetahui adanya Pilgub Jatim, sedangkan 37,6 persen tidak mengetahui.
Tentu hal tersebut merupakan jumlah yang cukup tinggi, mengenai ketidaktahuan masyarakat tentang Pilgub Jatim.
Masih menurut Oscar Vitriano, dari survey yang dilakukan ternyata mengerucut kepada empat nama kandidat terkuat.
Kandidat dari survey tersebut adalah Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan La Nyalla Mattalitti.
Hasil survey yang dilakukan INES dari keempat kandidat tersebut, dilakukan dengan menyaring menggunakan empat tingkat survey.
Empat tingkat tersebut adalah, tingkat keterkenalan, tingkat akseptabilitas, dan tingkat kapabilitas.
Dari tingkat Keterkenalan atau popularitas, La Nyalla Mattalitti menempati urutan pertama dengan 81,2 persen responden, menyusul Khofifah Indar Parawansa dengan 76,4 persen responden, Saifullah Yusuf dengan 75,3 persen responden dan Tri Rismaharini dengan 72,3 persen.
Dari tingkat akseptabilitas atau tingkat tokoh yang bisa diterima oleh masyarakat, total La Nyalla Mattalitti dengan 84,4 persen responden, disusul Khofifah Indar Parawansa dengan 67,3 persen responden, M Saifullah Yusuf dengan 63,5 persen responden dan Tri Rismaharini dengan 60,1persen responden.
Untuk tingkat Kapabilitas atau tingkat tokoh yang paling mampu untuk memimpin, La Nyalla Mattalitti dengan 82,3 persen responden, Tri Rismaharini dengan 67,7 persen responden, Saifullah Yusuf dengan 64,2 persen responden dan Khofifah Indar Parawansa dengan 67,8 persen responden.
Oscar Vitriano juga menjelaskan, kualitas personal merupakan variabel yang paling mempengaruhi responden.
Selain itu, sebenarnya ada banyak nama, tapi mengerucut kepada empat nama ini.
"Rata-rata ketika ditanya, empat orang inilah yang banyak dikenal oleh rakyat Jawa Timur," ujar Oscar Vitriano usai memberikan paparannya di Kantor PWI Jatim di Surabaya, Sabtu (26/8/2017).
Ia juga menjelaskan, survey ini dilakukan menggunakan pandangan jika tokoh-tokoh tersebut maju tanpa adanya embel-embel partai politik dan pasangan.
"Jadi ini dari karakteristik pribadi kandidat," ungkap Oscar.
Selain itu, Oscar Vitriano mengimbau kepada panitia pemilu untuk mensosialisasikan tentang adanya Pilgub Jatim 2018 mendatang.
Hal tersebut karena, ketika saat survey dilakukan, ternyata sampai hampir 38 persen, responden menjawab tidak mengetahui Pilgub Jatim 2018.
INES juga mewanti-wanti kepada para kandidat, agar tidak salah pilih pasangan calon, dan partai yang dipilih.
Karena hal tersebut juga bisa mempengaruhi elektabilitas dari calon tersebut.
3. Coba Melawan Menggunakan Senjata Tajam, Terduga Bandar Narkoba Ditembak Petugas Polrestabes Surabaya
Jenazah pria berinisial SD (32) yang merupakan terduga bandar narkoba masih berada di Kamar Mayat RSUD Dr Seotomo Surabaya, Jawa Timur, Minggu (27/8/2017) pukul 09.00 WIB.
Pria yang berasal dari Waru, Sidoarjo itu ditembak mati petugas kepolisian pada Minggu dini hari.
Kabarnya, SD berusaha menyerang polisi menggunakan senjata tajam saat akan ditangkap.
Informasi identitas terduga bandar narkoba itu diperoleh TribunJatim.com dari beberapa data kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya, Jatim.
SD diduga seorang bandar narkoba yang paling diburu polisi di wilayah Jatim, terutama di Pasuruan, Sidoarjo, hingga Surabaya.
Ia sering kali melakukan transaksi narkoba dalam jumlah yang cukup besar.
Pada informasi yang diperoleh TribunJatim.com, SD ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya sekitar pukul 00.30 WIB di perbatasan antara Pasuruan dan Sidoarjo.
Sebelum menyergap SD, sejumlah anggota Satresnarkoba Polrestabes Surabaya menangkap seseorang terlebih dulu.
Orang tersebut dikabarkan merupakan seorang wanita yang juga seorang bandar.
SD dan wanita itu merupakan satu jaringan.
Hingga kini belum ada kepastian resmi dari Polrestabes Surabaya.
Pasalnya, ketika ditemui di Kamar Mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya pada Minggu dini hari, Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Roni Faisal Saiful hanya menuturkan bila kasus itu akan digelar saat rilis.
"Nanti Bapak (Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal) yang akan melakukan rillis pada kasus ini, kami jadwalkan Minggu pagi," terang Roni.
Beberapa informasi lainnya menyebutkan jika ada satu orang yang ditangkap dalam keadaan hidup dan satu lagi ditembak mati.
Polisi menyita barang bukti narkoba jenis sabu dari dua orang yang diduga bandar narkoba itu.
4. Penangkapan Pengedar Narkoba, Kapolrestabes Surabaya: Jaringannya dari Lapas
Dua pelaku pengedar narkoba berinisial ME (27) dan NI (22) ditangkap Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polrestabes Surabaya, Minggu (27/8/2017).
Sedangkan seorang lagi bernama Sandi Davidson (32) ditembak, lantaran melawan petugas dengan senjata tajam jenis parang saat petugas akan melakukan penangkapan.
Karena dapat membahayakan petugas kepolisian, pelaku ditembak di Jalan Dr Soetomo, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Ini adalah hasil penyelidikan selama hampir 2,5 bulan yang dilakukan oleh Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya. Alhamdulillah kami mendapat hasil dan tim bergerak dengan melakukan upaya paksa terhadap tiga bandar dan pengedar barang-barang haram," tegas Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol M Iqbal, Minggu (27/8/2017).
Ia menambahkan, saat dilakukan rilis di Kamar Mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, terlihat di dada dan leher tubuh pelaku ada bekas tembakan timah panas polisi.
Kain hijau yang digunakan untuk menutupi tubuh pelaku pun masih ada darah bekas luka tembakan di dada dan leher.
"Sekarang di hadapan saya ini adalah tersangka bernama Sandi Davidson, yang mati ini karena ketika ditangkap melakukan perlawanan, yang bersangkutan melawan petugas menggunakan parang dan sangat mengancam nyawa petugas saat akan ditangkap, dan kami melakukan tindakan tegas, akibatnya Sandi meninggal dunia," imbuh Iqbal.
Iqbal menambahkan, narkoba merupakan musuh bersama, musuh negara, polisi akan tegas memberantas peredaran narkoba.
"Ini adalah musuh negara, Extra Ordinary Crime, setelah dilakukan penyelidikan dan penggeledahan, ada sejumlah barang bukti yang kami sita, bahkan pelaku telah melakukan transaksi 10 kali lebih, mulai dari transaksi sabu, ekstasi, dan masih banyak lagi," pungkas Iqbal.

Iqbal menuturkan hal tersebut merupakan jaringan dari sebuah lapas di Jawa Timur.
"Ini adalah jaringan dari salah satu Lapas, doakan kami dapat segera mengungkap kasus ini, dan tentunya kami akan di back upPolda Jatim dalam mengungkap kasus ini," tutup Iqbal.
5. Usai Ikuti Acara Jalan Sehat HUT RI, Pelajar di Lamongan Ini Tewas Tertabrak Kereta Api
Dua peserta jalan santai dalam rangkaian HUT RI ke-72 di Lamongan, Jawa Timur tewas tertabrak Kereta Api Disel (KRD) saat melintas di rel double track di Desa Surabayan Kecamatan Sukodadi, Minggu (27/8/2017) siang.
Satu diantaranya, Rian Hadi Wijaya (17) siswa SMA Negeri 1 asal Dusun Kedangean Desa Surabayan tewas seketika di tempat kejadian, ketika berboncengan dengan Abdul Rochim (18).

Abdul Rochim, mahasiswa Unesa Surabaya saat itu hendak pulang terlebih dahulu menggunakan sepeda motor Yamaha Mio J nopol S 6094 LK.
Sejumlah saksi di lokasi kejadian mengungkapkan, kejadian itu bermula saat kedua korban sedang mengikuti acara jalan santai.
Usai jalan santai tinggal menunggu undian berhadiah. Nah, sembari menunggu undian, kedua korban bermaksud pulang lebih dahulu untuk ganti baju.
Keduanya berboncengan melintas dari arah Utara ke Selatan. Bersamaan itu, ada KA melaju dari arah Timur.
"Sudah diteriaki ada kereta api lewat," ungkap saksi Sabrani.
Namun karena jaraknya begitu dekat. Tabrakan tidak bisa dihindari. Kedua korban terlempar bersama motornya.
Korban tewas Rian Hadi Wijaya terseret terlempar radius 10 meter, sedang Abdul Rohim hanya sekitar 3 meter.
Meski hanya tiga meter, Abdul Rohim mengalami luka lecet pada kaki dan lengan kiri.
Sementara Rian korban tewas luka pada bagian kepala dan kaki kiri. Sementara telapak kiri hilangnya hilang.
Kejadian sempat menjadi tontonan warga yang sedang mangikuti acara jalan sehat.
"Korban Rian itu pendiam sejak kecil. Lha dia itu teman saya sejak kecil," ungkap saksi.