Publik Tak Banyak Tahu, Akun Ini Beberkan Kondisi Mencengangkan Istri Zoya Usai Suaminya Dibakar
Sering disebut terima donasi besar dan hidup enak usai suaminya dibakar, ternyata begini kondisi sebenarnya istri Zoya.
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan oleh aksi sadis sekelompok orang terhadap M Alzahra atau Zoya.
Bagaimana tidak, saat itu Zoya yang sebenarnya hendak salat di sebuah musala yang ada di Bekasi, justru dibakar oleh massa.
Saat itu, Zoya dibakar karena dituding mencuri amplifier musala tersebut.
Alasannya, Zoya membawa keluar sebuah amplifier usai salat.
Baca: Foto Pembakar Zoya Ditangkap Polisi Viral, Begini Mukanya Saat Tanpa Penutup, Netter Fokus Rambutnya
Baca: Banyak Dicari, Foto Pria yang Diduga Jadi Pembakar Zoya Beredar, Netizen Fokus Pada Kaki Kanannya
Padahal, amplifier yang dibawa Zoya saat itu adalah amplifier yang baru saja diservisnya.
Dia membawa masuk ke dalam musala, karena takut dicuri orang.
Zoya pun dibakar massa hingga tewas.
Aksi biadab itu kemudian direkam seseorang dan viral di sosial media.
Pasca peristiwa itu, Siti Zubaidah yang merupakan istri Zoya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Bahkan, sebagian di antaranya ada yang menyebut Zubaidah mendapatkan bantuan hingga Rp 400 juta.
Namun, baru-baru ini sebuah akun Facebook Hartati Karsim membeberkan kondisi lain mengenai hal itu.
Tulisan Hartati itu kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @thenewbikingregetan, Kamis (31/8/2017).
Akun itu menuliskan, jika Siti justru mengalami ketakutan.
Alasannya, banyak orang yang mengiranya benar-benar telah mendapatkan bantuan sebanyak itu.
Selain itu, rumor yang beredar juga menganggapnya telah hidup enak karena telah mendapatkan berbagai bantuan tersebut.
Tidak hanya itu, Siti juga ketakutan mengenai bahaya begal.
Dia khawatir, bakal jadi sasaran begal karena mengira memiliki banyak uang.
Padahal, tidak semua bantuan itu diterimanya.
Misalnya, seperti janji bantuan rumah sebesar Rp 250 juta.
Sampai sekarang rumah itu juga masih belum jelas keberadaannya.
Berikut ini adalah tulisan lengkap akun tersebut.
"Entah deh, gue mencium aroma eksploitasi dan memanfaatkan musibah orang lain utk kepentingan kelompoknya, dengan modus seperti biasa, kedok agama.
Gue ga punya data valid, hanya bersandar pd obrolan dan pertanyaan2 gue ke keluarga almarhum. Jadi gue ga bisa sebut lembaganya.
Berita yg (sengaja di) viral (kan) di medsos adalah keluarga almarhum mendapat rumah seharga 250 juta dari hasil donasi yg mereka galang.
Well, sampe kemaren gue ke sana, wujud rumah yg dijanjikan blum ada.
Dan menurut keluarga almarhum, mereka ada ditawari rumah, tapi rumah seharga 100 juta dan jauh di pelosok, jauh dari keluarga besar.
Berita yg kedua, adalah istri almarhum mengembalikan donasi sebesar 400 juta utk kepentingan anak yatim.
Yg harus gue jadikan catatan adalah, istri almarhum adalah wanita dgn pendidikan hanya kelas 3 SD, bukan pelaku media sosial pula.
Jadi begitu gue tanya soal ini, dia ketakutan.
Dia anggap gue seperti orang2 di luar sana yg mengira dia mendapat uang ratusan juta dari donasi orang yg bersimpati.
Sehingga terjadi rumor di lingkungannya bahwa hidup dia udah enak, tinggal hitung duid aja, begitu istilah mereka.
Padahal sebenarnya si istri almarhum ini ga tau sama sekali soal donasi 400 juta yg (katanya) dia kembalikan ke yayasan utk kepentingan anak yatim.
Si istri almarhum ketakutan utk keluar rumah, takut di begal katanya, karena dikira dia dapat uang donasi ratusan juta, padahal dia ga tau soal itu dan ga tau wujud uang sebanyak itu.
Sebelum gue dan bbrp teman mengumpulkan donasi, terjadi beda pendapat diantara kami, sebagian bilang buat apa donasi lagi, lah wong donasi yg 400 juta aja dikembalikan, artinya kel almarhum udh kaya raya dan kelebihan donasi.
Ternyata asumsi ini banyak yg percaya, tapi gue engak. Sampe gue ketemu langsung dan tanya kebenarannya.
Apa gue cek yayasan pengumpul donasinya? Yess.
Dan sebelum gue tulis ini, gue udh konsultasi dgn bbrp teman dan mendapat ijin dari keluarga almarhum."
Sayang, hingga berita ini ditulis, TribunJatim.com masih belum mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait.